Tenaga Mesin Diprediksi Bakal Gantikan Manusia Usai New Normal, Ancaman Gelombang PHK lagi?
Nasional

Wacana untuk mengimplementasikan otomatisasi di dunia industri memang sudah bergaung sejak lama. Penerapan new normal dinilai akan mempercepat realisasi itu.

WowKeren - Sejumlah negara tengah menggodok rencana untuk memulai normal baru atau new normal meski pandemi COVID-19 belum berlalu. Begitu pula di Indonesia.

Sektor-sektor akan mulai penyesuaian untuk menyambut new normal, tak terkecuali sektor perindustrian. Kondisi new normal dinilai akan mendorong para pelaku industri untuk melakukan implementasi otomatisasi.

Yang mana, implementasi ini akan perlahan-lahan menggeser peran tenaga manusia dalam kegiatan industri. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani menilai jika new normal akan mempercepat praktik ini.

"Saya bicara dengan teman-teman asosiasi, para industri," kata Rosan dilansir detikcom, Senin (1/6). "Ini kelihatannya otomatisasi itu kelihatannya akan lebih mengarah ke situ, akan lebih cepat."


Dengan kata lain, pergeseran tenaga manusia ke tenaga mesin ini akan memicu terjadinya gelombang PHK baru. Padahal, pandemi COVID-19 sudah menyebabkan terjadinya gelombang PHK secara besar-besaran.

"Itu bisa terjadi, karena otomatisasi ini kelihatannya yang tadinya memang sudah direncanakan, tapi mungkin bisa jadi akan lebih dipercepat," kata Rosan. "Itu saya mendapat masukan dari para pemain industri. Jadi untuk mengarah ke situnya kemungkinan bisa lebih cepat."

Masih dilansir detikcom, berdasarkan data Kadin Indonesia hingga kini sudah ada sekitar 6 juta pekerja yang dirumahkan. Mereka berasal dari berbagai sektor industri. Jika memang nanti ada pekerja yang akan dipekerjakan kembali saat new normal, kemungkinan jumlahnya tidak banyak.

"Berarti kan di tengah banyaknya yang dirumahkan atau yang di-PHK ini," lanjut Rosan. "Untuk mereka akan di-rehired kembali mungkin nggak semuanya dalam keadaan new normal ini."

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan jika pengusaha akan mengupayakan agar tidak terjadi gelombang PHK. Menurutnya, ada sejumlah opsi yang bisa dilakukan perusahaan. "Bukannya harus di-cut 50 persen. Tapi bagaimana cara mereka bekerja, apa shift yang berubah, apa kemudian tempat mereka bekerja yang diperlebar. Itu kan banyak hal yang bisa dilakukan," ujarnya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait