Pandemi Corona Bikin Biaya Melahirkan Jadi Bengkak, Kok Bisa?
SerbaSerbi

Dikabarkan seorang calon ibu yang hendak melahirkan harus setidaknya menyiapkan biaya sampai Rp 50 juta demi bisa menjalani proses persalinan dengan protokol kesehatan lengkap.

WowKeren - Pandemi virus Corona memaksa sejumlah hal mengalami adaptasi seperti menjadi serba hati-hati dan berproteksi tinggi. Padahal hajat hidup orang pun terus bergulir, salah satunya perihal ibu hamil yang hendak melahirkan.

Yang tak disangka, dengan situasi pandemi seperti saat ini, biaya melahirkan pun ikut membengkak. Seperti kisah yang disampaikan oleh Delfi (27), seorang ibu muda yang mengaku harus menyiapkan setidaknya Rp 50 juta demi menjalani proses persalinan.

Delfi menyebut sejumlah RSIA yang didatanginya mewajibkan ibu hamil menjalani prosedur operasi caesar. Karena itulah pasien harus mengikuti protokol kesehatan seperti pengadaan alat pelindung diri (APD) hingga menjalani tes swab.

"Jadi semua harus caesar kecuali udah pembukaan 10 baru ditolongin," ujar Delfi, Kamis (4/6). "Beberapa RS juga udah nerapin protokol COVID-19 kan jadi harus swab, rontgen paru, cek darah, beli APD which is aku harus persiapin dana lagi kurang lebih 4 juta ditambah caesar jadi ya cadangan harus ada Rp 50-an juta lah."

Tentu itu bukan nominal yang sedikit bagi Delfi yang suaminya bahkan sedang dirumahkan akibat pandemi virus Corona. Alhasil Delfi pun harus berputar-putar kembali mencari klinik bersalin yang bisa melayaninya dengan biaya yang lebih terjangkau.


Beruntung kemudian pekan-pekan jelang persalinannya terasa dimudahkan. Sebab Delfi merasa fisiknya prima untuk bisa menjalani proses persalinan normal sehingga bisa dilayani di klinik bersalin dekat rumah yang menawarkan biaya lebih terjangkau.

"Tapi dalam seminggu itu di hari ketiga udah kontraksi akhirnya ke klinik dekat rumah aja dan dokter di sana bilang dalam dua hari sepertinya sudah bisa lahiran normal," katanya menceritakan, seperti dilansir dari Detik Health. "Akhirnya lahiran deh di klinik itu alhamdulillah masih bisa didampingi suami. tapi waktu itu nggak pakai masker, boro-boro deh."

Namun perjuangannya tak berhenti. Sebab bayi mungilnya ternyata mengalami tinggi bilirubin sehingga harus dirawat sinar di rumah sakit. Pada proses itulah Delfi dan suami harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli peralatan demi memenuhi protokol kesehatan di tengah pandemi Corona.

Hal senada juga dirasakan oleh Kurnia (26). Sebelum proses bersalin, Kurnia harus menjalani protokol kesehatan pencegahan virus Corona seperti tes swab serta memenuhi berbagai pembiayaan tambahan yang dibebankan kepadanya.

"Disuruhnya rapid test tapi aku lebih memilih swab. Setelah lahiran ada biaya-biaya tambahan, biaya APD," ujarnya. "Biaya swabnya sekitar Rp 2.5 juta, APD Rp 300 ribu."

Namun selama persalinan dengan operasi caesar itu Kurnia terpaksa tak didampingi satu pun anggota keluarganya. Dokter yang menanganinya pun harus mengenakan APD lengkap.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru