Ingin Majukan Pendidikan, Jokowi Minta RI Sontek Jerman Hingga Korsel
Nasional

Presiden Jokowi meminta agar sistem pendidikan Indonesia meniru Australia, Finlandia, Jerman, dan Korsel. Negara di atas berhasil mengadaptasi sistem pendidikan untuk memenuhi kebutuhan perubahan di masa depan.

WowKeren - Presiden RI Joko Widodo meminta agar sistem pendidikan di Indonesia mencontoh negara-negara maju seperti Australia, Finlandia, Jerman, dan Korea Selatan. Jokowi menilai bahwa negara-negara tersebut berhasil mengadaptasi sistem pendidikan untuk memenuhi kebutuhan perubahan di masa depan, sehingga patut dijadikan patokan.

"Saya minta dilakukan benchmarking pada negara-negara yang berhasil mengadaptasi sistem pendidikan untuk memenuhi kebutuhan perubahan di masa depan, seperti Australia untuk PAUD, Finlandia untuk pendidikan dasar dan menengah, Jerman untuk pendidikan vokasi, dan Korea untuk pendidikan tinggi," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas, Kamis (4/6).

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan jika Indonesia perlu mencontoh sistem pendidikan di empat negara tersebut karena banyak perubahan yang terjadi saat ini. Mulai dari disrupsi teknologi yang berdampak pada penerapan otomatisasi, artificial intelligence, big data, dan Internet of Things (IoT).

Selain itu, ia juga menekankan antisipasi terhadap perubahan demografi, profile sosio ekonomi dari populasi dan perubahan pasar tenaga kerja yang lebih fleksibel. "Hingga perubahan struktural yang sangat cepat akibat pandemi covid yang kita alami sekarang ini. Misalnya pembelajaran jarak jauh, percepatan digitalisasi, maupun less contact economy," katanya.


Jokowi juga meminta agar pendidikan karakter tetap diperhatikan. Menurutnya, hal itu berperan penting dalam pembangunan mental dan karakter bangsa.

Orang nomor satu di Indonesia itu juga menyampaikan agar ada target yang terukur jelas. Mulai dari angka partisipasi pendidikan dasar, menengah, dan tinggi hingga target untuk hasil belajar, perbaikan kualitas guru, kurikulum, infrastruktur, serta distribusi pendidikan yang inklusif dan merata.

"Ada target-target yang terukur, berapa target angka partisipasi untuk pendidikan dasar, menengah, dan tinggi," papar Jokowi. "Saya kira kita buat targetnya yang tinggi saja biar kita optimis, biar kita semangat."

Jokowi mengingatkan bahwa mereformasi pendidikan ini tidak hanya perli dilakukan Kementerian pendidikan dan Kebudayaan, tetapi juga komunitas pendidikan, kementerian/lembaga lain, masyarakat, pemerintah daerah, termasuk pihak swasta.

"Karena reformasi pendidikan bukan hanya mencakup penyesuaian kurikulum, pedagogi, dan metode penilaian, tapi juga menyangkut perbaikan infrastruktur, penyediaan akses teknologi dan juga yang berkaitan dengan dukungan pendanaan," tuturnya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru