Obama Sebut Rasisme AS Tak Akan Mudah Dihapus
Getty Images
Dunia

Obama juga menyatakan supaya masyarakat kulit hitam jangan merasa gelombang aksi unjuk rasa yang berlangsung akan menjadi jalan keluar bagi seluruh permasalahan rasisme di Amerika.

WowKeren - Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, rupanya kembali berkomentar soal aksi demonstrasi besar-besaran anti-rasisme yang kini tengah berlangsung di AS. Dalam keterangannya, Presiden ke-44 AS tersebut menyatakan bahwa rasisme tak akan mudah dihapus.

Obama mengklaim bahwa rasisme sudah terjadi sejak 400 tahun silam di Amerika, sehingga rasanya cukup mustahil menghilangkan hal tersebut dalam sekejap. Tak hanya itu, Obama juga menyatakan supaya masyarakat kulit hitam jangan merasa gelombang aksi unjuk rasa yang terjadi akan menjadi jalan keluar bagi seluruh permasalahan di komunitas tersebut.

"Kita tidak punya kemampuan untuk menghapus sikap rasisme yang terjadi selama 400 tahun. Jadi, jika kita berpikir bahwa akan terjadi perubahan mendasar, saya berharap masyarakat jangan merasa tidak bakal ada yang terjadi setelah kita mendapatkan jalan keluar masalah ini," tutur Obama, sebagaimana dilansir dari CNN pada Jumat (5/6).

Lebih lanjut, Obama menilai bahwa situasi masyarakat kulit hitam saat ini masih lebih baik dibandingkan dengan yang terjadi bertahun-tahun lalu. Menurutnya, hal tersebut merupakan hasil dari kegigihan banyak pihak yang terus memperjuangkan gagasan tentang anti-rasisme, kesetaraan ras, dan perdamaian.


"Kalian semua adalah peserta yang telah bekerja keras untuk meningkatkan kesadaran, itu adalah kemajuan yang kita dapatkan, tetapi hal itu tidak berarti semua masalah sudah dipecahkan," lanjut Obama menambahkan.

Seperti yang diketahui, warga Amerika marah akibat kematian George Floyd, seorang warga kulit hitam yang tewas akibat ulah polisi kulit putih Minneapolis. Mereka turun ke jalan dan menggelar demonstrasi besar-besaran untuk menuntut keadilan.

Kematian Floyd dinilai menjadi puncak amarah warga Amerika terkait diskriminasi dan sikap rasisme yang sistematis, terutama terhadap perlakuan aparat kepada warga kulit hitam dan minoritas.

Aksi protes pertama kali pecah di Minneapolis sehari setelah kematian Floyd hingga akhirnya menyebar ke seluruh penjuru AS. Demonstrasi dan gerakan solidaritas untuk Floyd dan anti-rasisme secara keseluruhan bahkan turut berlangsung di sejumlah negara Eropa, Amerika Latin, hingga Asia.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru