43 Juta Orang AS Jadi Pengangguran Akibat Corona, Kaum 'Sultan' Justru Makin Kaya
Istockphoto/Gazanfer
Dunia

Jutaan orang di AS mengajukan penerimaan tunjangan dari negara karena terdampak COVID-19. Di sisi lain, kaum konglomerat AS tampaknya tak merasakan dampak ekonomi yang sama.

WowKeren - Ketimpangan sosial tampaknya kian nyata di tengah pandemi virus Corona. Hal ini terbukti dari ironi yang baru-baru ini menjadi sorotan banyak pihak.

Sebagai informasi, sebanyak hampir 43 juta orang di Amerika Serikat baru-baru ini mengajukan pencairan tunjangan pekerja. Tunjangan ini sendiri diberikan bagi mereka yang berpenghasilan rendah dan pekerjaannya benar-benar terdampak oleh wabah virus Corona seperti sektor jasa serta perjalanan.

Sedangkan pada waktu yang bersamaan, Institute for Policy Studies menyebut para konglomerat AS justru baru saja mencatatkan lonjakan besar pada aset-aset mereka. Institut tersebut mencatat ada lonjakan harta kekayaan sampai USD 566 miliar atau setara Rp 7.924 triliun selama masa pandemi ini.

Bahkan belum lama ini bos Amazon, Jeff Bezos, mencatatkan diri sebagai orang terkaya di dunia kendati perekonomian global tengah dihantam pandemi Corona. Dan seolah tak tergoyahkan, Bezos kembali mencatatkan lonjakan kekayaan sampai USD 36,2 miliar atau sekitar Rp 506,8 triliun, melebihi kekayaannya yang dicatatkan pada 18 Maret 2020 lalu.


Padahal kesenjangan yang terjadi ini juga sedikit banyak mempengaruhi kondisi sosial dan politik di AS. Bahkan belakangan memicu terjadinya kerusuhan di AS, disamping untuk memprotes ketidakadilan yang dialami oleh warga sipil berkulit hitam George Floyd (46) yang menjadi korban aksi rasisme 4 eks aparat kepolisian Minneapolis.

Terkait dengan kesenjangan yang terjadi, sejumlah pakar pun menduga krisis akan semakin panjang. Pasalnya saat ini harta para golongan "sultan" itu meningkat tajam didorong oleh pemulihan pasar saham yang akhir-akhir ini meroket.

"Pasar modal lepas landas dan terlepas dari sektor riil," tutur Kepala Strategi Pasar Global, Invesco Kristina Hooper, dilansir dari CNN, Jumat (5/6). "Ini memperburuk kesenjangan."

Bila merujuk kembali data yang dilaporkan pada pertengahan April 2020 lalu, Bezos kala itu mencatat kekayaan bersih sampai USD 143,1 miliar, atau USD 40 miliar lebih banyak daripada Bill Gates sebagai orang terkaya kedua di dunia. Besarnya aset Bezos ini pun tak lepas dari tingginya akses terhadap Amazon sebagai akibat dari lockdown yang diberlakukan di banyak negara.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait