Angka Kesembuhan Melonjak, Jatim Siap 'Hijaukan' Zona Merah dan Hitam Corona?
Nasional

Jawa Timur mencatatkan angka pasien sembuh Corona yang cukup menjanjikan, bahkan meningkat tajam dalam 3 hari terakhir. Hal ini bak menjadi 'angin segar' di tengah krisis wabah Corona yang terjadi.

WowKeren - Jawa Timur dikhawatirkan menjadi episentrum baru wabah virus Corona di Indonesia. Hal ini tak lepas dari penularan wabahnya yang begitu cepat, bahkan menyebabkan seluruh kabupaten/kota di Jatim menjadi zona merah COVID-19.

Tak hanya itu, yang sangat mencengangkan dan terus menjadi bahasan panas beberapa waktu belakangan adalah perihal Surabaya menjadi zona hitam. Meski belakangan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sudah menegaskan bahwa itu zona merah gelap alih-alih hitam, namun tetap menunjukkan seberapa gawatnya penyebaran COVID-19 di Kota Pahlawan.

Namun ada kabar baik di tengah berbagai krisis tersebut. Yakni perihal jumlah pasien sembuh yang bertambah dengan signifikan selama 3 hari terakhir. Sebab dari 5.406 kasus positif yang sudah dikonfirmasi, sebanyak 1.207 diantaranya dinyatakan sembuh.

Berdasarkan catatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, pada Selasa (2/6) terjadi pertambahan pasien sembuh sebanyak 100 orang, Rabu (3/6) 292 orang dan Kamis (4/6) 116 orang. Hal itu membuat angka kesembuhan di Jatim naik hingga mencapai 22,33 persen.


Kemajuan ini pun disambut baik oleh Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi. Joni sendiri menilai naiknya tren kesembuhan ini juga tak lepas dari makin banyaknya sarana diagnostik.

"Kalau dulu untuk menunggu PCR kedua lama, sekarang sudah mulai hasilnya cepat," ujar Joni di Surabaya, Jumat (5/6). "Semakin memendek begitu ya sehingga makin bisa cepat diterima hasil dia sembuh."

Joni mengatakan, Jatim terus menambah sarana laboratorium untuk pemeriksaan tes swab PCR. Selain itu bantuan dari pemerintah pusat pun banyak yang dialirkan ke Jatim mengingat perkembangan wabah yang signifikan.

Tak hanya itu, tenaga medis di Jatim pun terus meningkatkan fasilitas layanan kesehatan. "Kita makin siap, semakin mengerti manajemennya karena ini penyakit baru sehingga segala-galanya learning by doing. Ya semuanya belajar dari apa yang sudah kami lakukan, kami evaluasi," tutur Joni, dikutip dari CNN Indonesia.

Namun upaya itu bisa ditingkatkan apabila para penyintas COVID-19 di Jatim berkenan mendonorkan plasma darahnya. Sebab terapi plasma darah dari penyintas merupakan salah satu alternatif pengobatan yang diklaim berhasil "mengalahkan" virus Corona.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait