Warga Jatim Diminta Tak Hamil Dulu Selama Pandemi COVID-19
Nasional

Angka putus KB mengalami peningkatan yang signifikan di Jawa Timur sehingga Kepala BKKBN Jatim Sukaryo Teguh Santoso mengimbau untuk mewaspadai kenaikan kehamilan.

WowKeren - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Jawa Timur meminta agar masyarakat menunda kehamilan selama pandemi COVID-19 masih melanda. Pasalnya, angka drop out atau putus KB di provinsi ini cukup tinggi selama beberapa bulan terakhir.

Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Kepala BKKBN Jatim Sukaryo Teguh Santoso. "Harus diwaspadai. Jangan sampai dengan drop out KB yang naik signifikan ini, akan diikuti dengan kenaikan kehamilan. Terutama kehamilan yang tidak diinginkan," tutur dia, Kamis (4/6).

Untuk memitigasi hal itu, BKKBN menggencarkan kampanye Keluarga Berencana. Hal itu dilakukan dengan meminta agar masyarakat tidak putus KB.

"Oleh karena itu, strategi yang kita lakukan di lapangan adalah kita sepakat," lanjut Sukaryo. "Kampanye KB di masa Pandemi ini adalah jangan sampai putus KB dan tunda kehamilan sampai pandemi selesai."


Sementara itu bagi ibu hamil, ia menekankan agar betul-betul menjaga kesehatan. Sebab, di masa pandemi seperti sekarang ini kondisi kesehatan mereka cenderung menurun sehingga lebih rentan terinfeksi virus. "Yang sudah hamil, tentu saja dijaga kandungannya, gizi (dicukupi) agar sehat begitu," lanjutnya.

Dilansir Suara Surabaya, Jumat (5/6), angka putus KB di Jawa Timur melonjak tinggi. Pada bulan Maret, angka putus KB sebesar 278.356 orang. Jumlah ini meningkat di bulan berikutnya, dimana DO KB berada di angka 414.708 ketika kebijakan penanganan COVID-19 lebih ketat.

Sukaryo menjelaskan jika pihaknya saat ini tengah bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mengimbau masyarakat agar mematuhi kebijakan pemerintah selama pandemi. Selama pandemi, penyuluhan KB tetap dilakukan namun dengan lebih memanfaatkan teknologi. "Selain itu juga menyiapkan alat dan obat kontrasepsi sampai ke faskes-faskes," tambahnya.

Meningkatnya angka kehamilan tak hanya terjadi di Jawa Timur namun juga provinsi lainnya. Jawa Barat misalnya. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bahkan mengingatkan kaum suami di provinsi itu untuk menahan diri. "Mohon para suami rada diselowkan dulu," kata dia melalui akun Instagram.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait