Hanung Bramantyo mengungkapkan perasaannya mengenai kegagalannya menggarap film super hero asli Indonesia, 'Gundala'. Hanung rupanya mengaku patah hati akibat peristiwa itu.
- Amelia Nur Fatimah
- Rabu, 10 Juni 2020 - 15:41 WIB
WowKeren - Nama Hanung Bramantyo sebagai salah satu sutradara kenamaan Tanah Air pastinya sudah tidak asing lagi bagi para penikmat film. Karya-karya film layar lebar Hanung sudah sering menjadi langganan box office. Tapi rupanya, jejak prestasi yang telah ditorehkan Hanung masih belum bisa membawanya untuk dipercaya menjadi sutradara film "Gundala".
Untuk pertama kalinya, Hanung Bramantyo mengungkap perasaannya mengenai hal tersebut. Dilansir dari Suara.com, Hanung mengaku sempat patah hati karena batal menggarap film "Gundala". Tapi kemudian, Hanung mengaku lega setelah tahu jika ia digantikan oleh salah satu sutradara yang juga tak kalah berkualitas, Joko Anwar.
"Itu tuh gue patah (hati)," ungkap Hanung dalam siaran live Instagram bersama Miles Film pada Senin (8/6). "Tapi akhirnya film itu jatuh ke Joko Anwar, dan untungnya lebih bagus."
Hanung mengakui bahwa Joko Anwar merupakan salah satu sutradara berkualitas yang memiliki cita rasa tersendiri dalam penggarapan setiap filmnya. Hanung juga mengakui bahwa film "Gundala" di bawah arahan Joko Anwar menjadi lebih bagus.
Hanung memang diketahui memang memiliki kedekatan emosional yang kuat dengan "Gundala". Pertama, karena Hanung pernah diminta langsung menggarap film tersebut oleh Hasmi Suraminata, sang pencipta karakter Gundala. Kedua, Hanung belakangan baru tahu jika almarhum Hasmi adalah mantan kekasih dari sang ibu.
"Sempet dapet cerita Gundala saat ketemu mas Hasmi, dan ternyata mas Hasmi mantan pacar ibu aku kan. Aku mikir Gundala itu udah personal banget karena mas Hasmi udah sempet bilang 'titip Gundala' ya sebelum meninggal," pungkas suami Zaskia Adya Mecca itu. "Jadi meskipun nggak gue garap, gue bisa bilang ke almarhum mas Hasmi kalau dia dapat sutradara yang lebih baik."
Seperti yang diketahui, Film "Gundala" dirilis di bioskop pada Agustus tahun 2019 lalu. Film dengan bintang utama Abimana Aryasatya ini jadi karya awal dari Jagat Sinema Bumilangit (JSB). Selain jadi sutradara, Joko Anwar berperan menulis skenario dari film tersebut.
(wk/amel)
