Anggota Parlemen Irak Kabur dari Rumah Sakit Usai Dinyatakan Positif COVID-19
SerbaSerbi

Anggota Parlemen Irak tersebut berhasil kabur dengan bantuan ajudannya. Ia dan tim ajudannya secara paksa meninggalkan tempat karantina di rumah sakit, dan menolak anjuran yang diberikan para dokter.

WowKeren - Seorang anggota dewan perwakilan rakyat di Irak, Mahasin Hamdoun, dilaporkan kabur dari rumah sakit dengan bantuan ajudannya usai dinyatakan positif terinfeksi virus corona (COVID-19).

Dilansir dari CNN, Hamdoun dan tim ajudannya secara paksa meninggalkan tempat karantina di rumah sakit, dan menolak anjuran yang diberikan para dokter. Disebutkan bahwa Hamdoun menjadi anggota parlemen Irak pertama yang terjangkit COVID-19. Dia dinyatakan positif saat kembali ke daerah konstituennya di Provinsi Nineveh.

Irak sendiri baru saja mencatatkan rekor baru infeksi harian COVID-19, yakni sebanyak 1,385 kasus. Irak juga mencatat tingkat kematian tertinggi dalam sehari sebanyak 60 orang, sehingga total menjadi 712 orang. Kepala Rumah Sakit Al-Zahraa di Baghdad mengatakan penambahan kematian akibat virus corona disebabkan oleh arus kepulangan warga Irak dari luar negeri.

Irak sendiri memberlakukan jam malam pada 17 Maret untuk menekan penyebaran virus corona, sebelum melonggarkan pembatasan pada 21 April lalu. Pemerintah setempat mulai mengizinkan warga beraktivitas seperti biasa pada siang hari dan tetap memberlakukan jam malam setiap Jumat dan Sabtu.


Di sisi lain, Irak juga sempat menjadi sorotan internasional terkait penolakan warganya untuk memakamkan jenazah pasien COVID-19. Disebutkan bahwa hingga kini sejumlah rumah sakit mengalami kesulitan lantaran banyaknya mayat korban COVID-19 yang dibiarkan berada di kamar mayat. Hal tersebut diakibatkan hampir semua pemakaman di Irak menolak memakamkan jenazah yang meninggal karena virus corona.

Kementerian Agama Irak mengatakan penolakan pemakaman jasad korban corona muncul lantaran warga khawatir penyakit tersebut menyebar dari mayat ke warga yang mendiami kawasan sekitar.

Penolakan bukan hanya datang dari warga, tokoh masyarakat yang berada di sekitar Baghdad sempat mencegah pejabat kementerian kesehatan untuk memakamkan jenazah di area pemakaman yang khusus diperuntukkan untuk korban COVID-19. Akhirnya, jasad-jasad itu dibawa kembali ke kamar mayat di rumah sakit.

Terlepas dari hal tersebut, Irak sendiri telah mencatatkan sebanyak 25,717 kasus COVID-19. Dari jumlah tersebut, 856 pasien dinyatakan meninggal dunia, dengan jumlah pasien sembuh menyentuh angka 11,333. Saat ini, Irak memiliki kasus aktif sebanyak 13,528 pasien.

Sedangkan secara global pandemi virus corona telah menginfeksi lebih dari 8,5 juta jiwa di seluruh dunia. Angka kematian akibat virus ini mencapai lebih dari 455 ribu, dan pasien sembuh menyentuh angka 4,5 juta jiwa. Saat ini, kasus aktif COVID-19 dilaporkan mencapai 3,602,277 pasien.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait