Melihat Kembali Prediksi BIN Terkait Kapan Dan Jumlah Puncak Kasus Corona Di RI, Akurat?
Nasional

Badan Intelijen Nasional (BIN) beberapa waktu lalu telah memprediksi kapan puncak pandemi virus corona beserta jumlah kasus COVID-19 terjadi di Indonesia. Bagaimana tingkat akuratnya?

WowKeren - Kasus virus corona di Indonesia masih terus mengalami peningkatan yang sangat signifikan setiap harinya. Bahkan dalam beberapa hari terakhir, penambahan kasus COVID-19 per hari di Tanah Air kerap memecahkan rekor. Dilansir Covid19.go.id hingga Jumat (19/6) siang, Indonesia telah memiliki 42.762 kasus virus corona.

Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto menjelaskan jika penambahan kasus semakin tinggi akibat tracing kontak pasien positif yang semakin agresif. Selain itu, peningkatan kasus juga disebabkan karena jumlah tes melalui metode PCR dan TCM terus ditingkatkan.

Indonesia sejauh ini sudah memeriksa 580.522 spesimen dari 358.659 orang. Jika dihitung dalam skala lain, Indonesia telah melakukan 2,123 tes per 1 juta penduduk. Hal ini menimbulkan pertanyaan terkait apakah Indonesia telah mencapai puncak pandemi virus corona atau belum.

Badan Intelijen Nasional (BIN) sendiri pada April lalu telah memberikan hasil analisis dan penelitian terkait puncak pandemi COVID-19 di Tanah Air. Kala itu, Ketua Gugus Tugas Letjen TNI Doni Monardo menyatakan jika puncak kasus virus corona di Indonesia menurut BIN akan terjadi di bulan Juli 2020.

Berdasarkan analisis dari data BIN, pada Juli 2020 penyebaran COVID-19 di Tanah Air diprediksi akan mencapai 106.287 kasus. “Puncaknya pada akhir Juni dan akhir Juli,” kata Doni dalam rapat kerja virtual dengan Komisi XI DPR, Kamis (2/4).


Hingga saat ini apabila analisis itu terjadi, kasus positif corona di Indonesia berarti lebih tinggi dari Tiongkok yang merupakan negara tempat virus COVID-19 muncul. Tercatat ada 83.325 total kasus di Tiongkok, dimana penularan kini terus menurun.

”Terdapat 50 kabupaten atau kota prioritas yang memiliki risiko tinggi terkait peningkatan penyebaran virus corona dan 49 persen wilayah itu berada di Pulau Jawa,” ungkap Doni. “Kalau kita bisa melakukan langkah-langkah pencegahan, mudah-mudahan kasus yang terjadi tidak seperti apa yang diprediksi.”

Prediksi tersebut rupanya tidak disetujui oleh Ketua Tim Pakar Gugus Tugas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito. Menurutnya, kasus positif pada Juli nanti tidak akan setinggi prediksi BIN. “Insyaallah tidak akan segitu. Sekarang masih di angka 42 ribuan,” kata Wiku seperti dilansir dari Kumparan, Jumat (18/6).

Wiku menambahkan, intervensi akan terus dilakukan termasuk dalam memperbanyak tes. Kedisiplinan masyarakat juga menjadi kunci. Sebagai contoh, jumlah tes harian yang mencapai lebih dari 20.000 dan kasus melesat 1.331 pada Kamis (18/6) kemarin tidak bisa menjadi gambaran sepenuhnya.

Wiku menekankan yang terpenting saat ini adalah positivity rate, yakni jumlah perbandingan orang yang dites dan jumlah kasus positif. Positivity rate di Indonesia harus di angka 5 persen atau di bawahnya. Hal itu baru menunjukkan bahwa kasus corona mulai puncak dan kemudian melandai. Sedangkan saat ini, positivity rate di Indonesia masih berada di angka 11-12 persen.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait