Viral Fresh Graduate UGM Pilih Jadi Petani, Ternyata Berawal dari Hobi Main Game Harvest Moon
SerbaSerbi

Pria asal Sukabumi bernama Dipa tersebut baru 7 bulan lulus dari jurusan Hubungan Internasional Fisipol UGM ketika memutuskan untuk bertani. Lantas, bagaimana tanggapan orangtua Dipa?

WowKeren - Satu lagi thread yang menjadi pembicaraan di platform Twitter. Thread dari akun @tanikelana tersebut menuliskan kisahnya yang memilih menjadi petani. Pilihan ini terbilang unik dan jarang dipikirkan mahasiswa yang baru lulus dari universitas ternama.

Ialah Dipa, mahasiswa jurusan Hubungan Internasional Fisipol Universitas Gajah Mada (UGM), yang langsung memutuskan pulang ke kampung halamannya setelah lulus. "Tujuh bulan lalu aku lulus dari Fisipol UGM," tulis Dipa pada Jumat (12/6) lalu.

"Januari lalu akhirnya aku pulang kampung, dan bulan Maret aku mulai ambil cangkul dan pergi ke kebun," sambungnya. "Sedikit cerita tentang memilih jalan seorang petani! Ear of rice Seedling."

Dilansir dari Wolipop Detik, Dipa mengungkapkan alasannya membuat thread yang akhirnya menjadi viral itu. "Sebatas curhat awalnya tetapi ternyata banyak yang respon karena ada keinginan untuk bertani, karena sadar banyak temen yang mau bertani juga," ungkap Dipa.

Pria berusia 22 tahun itu lantas menceritakan awal mula tertarik belajar pertanian yakni sejak bergabung dengan komunitas Sekti Muda. "Nah di sana akhirnya aku belajar tentang tanaman, cara buat pupuk dan pestisida nabati, juga belajar langsung ke para petani," cerita Dipa.


Setelah belajar banyak tentang pertanian, Dipa pelan-pelan mempraktikannya dengan menanam di kos. Menurut Dipa, jiwa bertaninya sudah dipupuk sejak main game online Harvest Moon. Keputusan Dipa pun didukung oleh keluarga.

"Di situ aku makin yakin, cita-citaku adalah jadi seorang petani. Namun gimana buat mulainya?" tutur pria asal Sukabumi tersebut . "Awalnya pun aku mikir kaya orang lain, cari kerja dulu, nabung, dan kalau udah cukup kaya, beli lahan di desa dan jadi petani."

"Terus kepikiran, kalau aku mati muda? Dan ternyata karena krisis iklim, sepuluh tahun lagi bumi ga seindah sekarang? Aku sendiri bukan dari keluarga petani, ga mewarisi lahan yang luas, dan bukan dari kelas pemodal," sambungnya. "Akhirnya setelah lulus dan di rumah aku ngobrol dengan keluargaku, dan mereka tetap mendukung pas aku bilang mau bertani."

Dipa lantas meminjam uang dari keluarga serta menjual buku-buku selama kuliah untuk modal. Ia pun mencari lahan dan berakhir dengan menemukan seorang rekan saat membeli larva untuk mengolah sampah organik. Pertemuan dengan rekan itu membuat Dipa mulai menggarap lahan seluas 450 meter.

Setelah empat minggu, Dipa mulai menjual hasil berupa kangkung ke tukang sayur. Dari kehidupannya sebagai petani selama empat bulan terakhir, Dipa mengaku bahagia. Dipa pun sadar bahwa kehidupan tak hanya soal uang.

"Sejak aku mulai bertani rasanya hidup bener-bener tenang dan bahagia banget! Rasanya kaya bener-bener merdeka," tandas Dipa. "Hidup ga cuma buat ngumpulin uang, bisa terus saling berbagi lewat hasil tani, dan semakin sadar bahwa sepenuhnya kita bergantung pada alam yg sayangnya terus kita rusak."

(wk/nere)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru