Bawa Status Sekutu, Rusia Ikut Komentari Bentrok Pasukan India-Tiongkok
Getty Images
Dunia

Rusia mengaku selalu siap menawarkan layanan dan membantu menyelesaikan konflik antara negara-negara yang merupakan mitra serta sekutunya. Termasuk Tiongkok dan India, yang merupakan sekutu dekat Rusia.

WowKeren - Pemerintah Rusia mengatakan bahwa mereka mengikuti ketegangan yang terjadi di perbatasan India dengan Tiongkok. Seperti yang diketahui, pekan lalu pasukan India dan Tiongkok terlibat bentrokan di Lembah Galwan, Ladakh, perbatasan Himalaya, hingga menelan puluhan korban jiwa.

Pemerintah Rusia berharap kedua negara dapat menemukan solusi guna meredakan ketegangan tersebut. "Tentu saja kami khawatir dengan insiden itu. Tapi kami berharap dan yakin New Delhi dan Beijing akan menunjukkan kebijaksanaan diplomatik serta politik dengan tujuan menemukan solusi, tanpa ada intervensi dari negara-negara asing, yang akan membantu menghindari eskalasi," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

Dalam keterangannya, Peskov menyebut Rusia selalu siap menawarkan layanan dan membantu menyelesaikan konflik antara negara-negara yang merupakan mitra serta sekutunya. Dalam pandangannya, Tiongkok dan India merupakan sekutu dekat Rusia.

Di sisi lain, ketegangan antar kedua negara bermula saat Beijing mengklaim bahwa India secara sepihak membangun jalan serta jembatan di wilayah garus perbatasan Line of Actual Control (LAC) sejak April. Kemudian pada 6 Mei, pasukan India disebut melintasi perbatasan untuk membangun benteng serta barikade.

Merespons hal tersebut, India mengatakan sejak awal Mei, Tiongkok telah menghalangi pola patroli tradisional India di LAC. Hal itu kemudian menyebabkan bentrok pasukan kedua negara di wilayah perbatasan.

Pada 6 Juni, India dan Tiongkok telah menyepakati deeskalasi di LAC. Kedua belah pihak menyatakan komitmen untuk menghormati dan mematuhi LAC serta tidak melakukan aktivitas yang dapat mengubah status quo.


Namun pada 15 Juni, pasukan India dan Tiongkok kembali terlibat bentrok. Sebanyak 20 tentara dari pihak India dilaporkan tewas. Sementara Tiongkok disebut memiliki 40 korban jiwa. Sama seperti sebelumnya, kedua negara kembali saling tuding menjadi pihak yang melanggar LAC.

Sebagai informasi tambahan, Tiongkok dan India memiliki perbatasan sepanjang 3,440 kilometer. Keduanya mempunyai klaim wilayah yang tumpang tindih. LAC adalah garis demarkasi yang memisahkan klaim wilayah kedua negara di Ladakh.

Karena medan perbatasan berupa sungai, danau, dan tebing bersalju, garis pemisah itu dapat bergeser. Hal tersebut menyebabkan pasukan patroli perbatasan kedua negara kerap bersinggungan dan tak jarang memicu perkelahian atau kontak fisik.

Itu adalah pertama kalinya sejak 1975 Tiongkok dan India terlibat dalam bentrokan militer yang fatal di sepanjang perbatasan kedua negara, meskipun ketegangan perbatasan sudah berlangsung selama lebih dari tujuh dekade. Tiongkok mengklaim wilayah di timur laut India, sementara New Delhi menuduh Beijing menduduki wilayahnya di dataran tinggi Aksai Chin di Himalaya, yang termasuk bagian dari wilayah Ladakh.

Perbatasan lembah Galwan di wilayah Ladakh memang menjadi rebutan sejak pemisahan kawasan India di tahun 1947 oleh Inggris dalam peristiwa yang dikenal sebagai "Partition". Ada tiga negara penguasa wilayah ini dan semuanya diketahui memiliki senjata nuklir: India, Tiongkok dan Pakistan.

India dan Pakistan sudah berulang kali terlibat konflik berkenaan dengan Kashmir. Namun, terakhir Tiongkok dan India terlibat konflik di wilayah ini adalah sekitar 60 tahun lalu yang diakhiri dengan gencatan senjata pada 1962.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait