Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS menambahkan 3 gejala klinis yang awam diamati pada pasien positif COVID-19. Apa sajakah itu? Simak selengkapnya berikut ini.
- Elvariza Opita
- Jumat, 26 Juni 2020 - 14:26 WIB
WowKeren - Penelitian perihal virus Corona dan penyakit COVID-19 yang ditimbulkan terus berusaha diteliti oleh para ilmuwan. Yang terbaru, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention / CDC) memberikan daftar terbaru soal gejala pasien COVID-19.
Dilansir dari Fox News, ada 3 gejala baru yang ditambahkan, menambah panjang daftar tanda-tanda klinis pasien COVID-19. Ketiganya adalah hidung tersumbat, mual, dan diare.
Sebelumnya, CDC sendiri sudah menyertakan sejumlah besar gejala klinis dalam daftar tersebut. Seperti demam, tubuh menggigil, batuk, kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri di sekujur badan, sakit kepala, kehilangan kemampuan merasakan, sampai sakit tenggorokan.
"(Namun) daftar ini tak mencakup semua gejala klinis yang mungkin terjadi pada pasien COVID-19," ujar CDC, dikutip pada Jumat (26/6). "CDC akan terus memperbarui daftarnya sembari terus meneliti soal COVID-19."
Namun ternyata daftar gejala klinis baru ini sudah diperbarui sejak 13 Mei 2020 lalu. Hanya saja memang tidak dipublikasikan kepada media.
Sebelumnya pada April kemarin CDC melaporkan 6 gejala klinis baru pasien COVID-19. Kala itu yang ditambahkan adalah demam hingga menggigil, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, serta kehilangan indera penciuman.
Sementara pada awal-awal pandemi, hanya ada 3 gejala yang ditetapkan sebagai "patokan" pasien COVID-19. Seperti demam, batuk, dan kesulitan bernapas yang kemudian membuat penyakit pernapasan ini jadi bias diantara infeksi lainnya.
Untuk penderitanya pun terbagi dalam beberapa "tingkatan". Ada yang merasakan gejala klinis dengan tingkatan parah, ada pula yang hanya ringan atau sedang. Biasanya gejala ini dirasakan 2-14 hari setelah terinfeksi virus SARS-CoV-2.
"Orang tua atau orang-orang tertentu dengan penyakit bawaan seperti penyakit jantung, paru-paru, atau diabetes biasanya akan mengalami komplikasi gejala yang lebih serius," beber CDC. "Jika mengalami gejala komplikasi seperti nyeri dada, kesulitan bernapas, linglung, kehilangan kesadaran, sampai bibir membiru, harus segera menghubungi layanan gawat darurat."
(wk/elva)
