LIPI Kembangkan Tes Corona Jenis Baru, Diklaim Lebih Murah Dan Akurat Dari Rapid Test
Nasional

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tengah mengembangkan tes virus corona (COVID-19) jenis baru, diklaim lebih murah dan akurat dari rapid test. Seperti apa?

WowKeren - Rapid test yang selama ini digunakan untuk mendeteksi virus corona (COVID-19) menjadi perbincangan usai diklaim tidak akurat. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) lantas mengembangkan alat tes COVID-19 lainnya yang dinilai dapat menjadi alternatif untuk mendeteksi virus corona.

Alat yang dikembangkan LIPI ini diklaim jauh lebih akurat dan murah ketimbang rapid test. LIPI menjelaskan jika alat tersebut bernama Reverse transcription loop-mediated isothermal amplification (RT-LAMP).

Biaya yang diperlukan masyarakat yang ingin melakukan tes COVID-19 dengan RT-LAMP hanyalah Rp100 ribu. Jumlah tersebut tentunya jauh lebih murah dari rapid test yang harganya berkisar Rp400 ribu.

”Kami merencanakan dalam waktu dekat untuk kami pakai RT LAMP ini untuk pengganti rapid test,” jelas Kepala LIPI Laksana Tri Handoko dalam diskusi virtual di Jakarta, Jumat (26/6). “Lebih akurat, tapi jauh lebih murah bisa Rp100 ribu saja.”

Alat RT LAMP bahkan diklaim dapat menandingi jenis tes virus corona yang selama ini digunakan di Indonesia, yakni swab test RT PCR. Meski demikian, LIPI menegaskan jika RT LAMP masih membutuhkan waktu yang panjang untuk dapat merealisasikan hal tersebut.


Seperti yang diketahui, fungsi rapid test hanyalah melakukan pengetesan antibodi yang diambil dari darah pasien saja. Dengan begitu, rapid test tidak bisa memastikan seseorang benar-benar terinfeksi virus corona atau tidak.

Untuk mengetahui lebih lanjut, maka perlu dilakukan swab test corona atau PCR. Swab test ini dilakukan dengan mengambil sampel lendir dari liur atau hidung pasien.

Sementara itu, RT LAMP dijelaskan LIPI tidak menunggu antibodi tertentu dalam mendeteksi COVID-19. Berdasarkan pengujian awal, waktu reaksi hanya membutuhkan 1 jam.

LIPI memaparkan jika RT LAMP selama ini telah digunakan untuk mendeteksi virus influenza, MERS, dan SARS. Adapun reagen untuk reaksi RT LAMP tersedia dengan harga sekitar Rp10 juta untuk 100 reaksi.

Handoko menjelaskan ada dua tim yang mengembangkan RT LAMP, yakni berbasis kekeruhan (turbidimetry) dan perubahan warna (colorimetry). Khusus untuk turbidimetry, LIPI mengklaim sudah dalam tahap mampu mendeteksi keberadaan virus SARS-CoV-2.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait