Jadi Klaster Baru, Terungkap Virus Corona di Beijing 2 Kali Lebih Ganas Daripada Wuhan
Dunia

Ibu Kota Tiongkok itu menghadapi krisis besar dalam bidang kesehatan karena gelombang kedua wabah virus Corona begitu telak menghantam. Belakangan terungkap virus di Beijing diduga lebih ganas.

WowKeren - Tiongkok saat ini sedang dihadapkan dengan gelombang kedua wabah virus Corona. Bukan lagi di Wuhan, episentrum wabah berpindah ke Ibu Kota Beijing dari salah satu pasar induk di sana.

Berbagai upaya dilakukan untuk menekan penyebaran wabah di kota metropolitan tersebut. Termasuk diantaranya menggandakan masa karantina dari 14 ke 28 hari karena virus yang tengah menyebar di Beijing saat ini diduga 2 kali lebih menular ketimbang yang di Wuhan.

Tak hanya perkara kemampuan menularnya yang lebih tinggi, virus tipe baru ini juga disebut-sebut membuat pengidapnya tidak menunjukkan gejala sama sekali. Alhasil banyaknya pasien asimptomatis seperti ini membuat tenaga medis sulit untuk menilai apakah seseorang benar-benar terinfeksi virus Corona hanya berdasarkan gejala klinisnya saja.

Di sisi lain, beberapa pasien COVID-19 ini bahkan tidak terdeteksi positif terinfeksi virus SARS-CoV-2 meski sudah dites dalam 14 hari. Oleh karena itulah rentang waktu karantina dan pemeriksaan diperpanjang sampai 28 hari demi mengantisipasi.


Hal ini diungkap oleh pakar dari Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok (NHC), Shi Guoqing, pada Senin (29/6) kemarin. Dengan pengidap yang asimptomatis serta virus yang jauh lebih ganas membuat laju penularan akan semakin tinggi apabila para pengidapnya diizinkan bebas berkeliaran.

Karena itulah pemerintah setempat menerapkan masa karantina lebih lama dari seharusnya. Wakil Kepala Distrik Fengtai, Chu Junwei, juga memastikan para pedagang daging sapi dan daging kambing di Pasar Xinfadi, begitu pula setiap orang yang berkontak dengan mereka, dikarantina sampai 28 hari.

Bukti lain yang membenarkan bahwa virus sudah berkembang lebih ganas adalah fakta bahwa masa berjangkit wabahnya begitu singkat. Maksudnya hanya dalam interval waktu yang pendek sejak penularan klaster besar wabah Corona ditemukan dari kalangan pedagang dan pembeli di Pasar Xinfadi.

Deputi Direktur Biologi Patogen di Wuhan University, Yang Zhanqiu, pun merekomendasikan supaya kelompok berisiko tinggi terpapar Corona diberikan protokol kesehatan yang ketat. Pasalnya bisa saja hasil pemeriksaan mereka negatif namun baru akan dideteksi positif setelah lewat 14 hari.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait