IDI Kembali Berduka, Dokter Di Surabaya Meninggal Usai Sepekan Berjuang Lawan Corona
Nasional

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kembali berduka, seorang dokter asal Surabaya dinyatakan meninggal dunia setelah berjuang mengalahkan virus corona (COVID-19) sepekan.

WowKeren - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya baru saja menyampaikan kabar duka setelah salah satu anggotanya kembali ada yang gugur karena virus corona (COVID-19). Seorang dokter bernama Arief Basuki yang bertugas di Rumah Sakit (RS) Haji Surabaya, Jawa Timur meninggal dunia pada Selasa (30/6).

Ketua IDI Surabaya, Brahmana Askandar menjelaskan jika Arief selama ini bertugas sebagai dokter anestesi. Saat pandemi menghantam Indonesia, Arief juga ikut berperan dalam merawat pasien COVID-19 di ruang Intensive Care Unit (ICU).

”Iya, terkonfirmasi positif COVID-19,” kata Brahmana seperti dilansir dari CNNIndonesia, Rabu (1/7) pagi. “Dia dokter anestesi, bertugas menangani pasien COVID-19 di ICU.”

Brahmana menjelaskan jika Arief telah terinfeksi virus corona sejak pekan lalu. Lantaran menunjukkan gejala COVID-19 yang berat, Arief terpaksa harus dirawar secara intensif di RSUD dr Soetomo.

Brahmana menjelaskan jika rekan sesama dokternya tersebut sampai harus menggunakan ventilator. Setelah berjuang selama seminggu dalam melawan virus asal Wuhan tersebut, Arief akhirnya menghembuskan napas yang terakhir kali.


Lebih lanjut Brahmana mengaku belum mengetahui dari mana Arief tertular virus corona tersebut. Meski bekerja di rumah sakit dan menangani pasien COVID-19, namun Brahmana tak menutup kemungkinan jika Arief bisa saja tertular saat berada di luar RS.

”Seminggu lalu beliau diketahui positif corona. Beliau dirawat intensif pakai ventilator saat itu,” jelas Brahmana. “Dokter tracing-nya sulit, bisa dari sesama dokter, bisa dari tenaga kesehatan lain, bisa dari RS bisa non RS.”

Kehilangan salah satu pejuang terbaiknya dalam pandemi, Brahmana sangat kehilangan. IDI Surabaya berharap agar kejadian dokter maupun tenaga medis yang meninggal dunia akibat virus corona tidak terulang lagi.

Oleh sebab itu, IDI Surabaya memberi peringatan kepada masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19 di tengah pandemi. Diantaranya dengan memakai masker, tak berkerumun dan disiplin mencuci tangan dengan sabun.

Menurut IDI, cara tersebut sangat berpengaruh untuk bisa meminimalisir risiko penularan virus corona. Protokol kesehatan yang dipatuhi juga dinilai sangat membantu tugas dokter dan tenaga kesehatan dalam menangani pandemi COVID-19 di Tanah Air.

”Mudah-mudahan ini yang terakhir sehingga tidak ada tenaga dokter maupun tenaga kesehatan yang meninggal karena COVID-19,” ungkap Brahmana. “Kalau protokol kesehatan dijalani betul masyarakat, pasien tidak meluber, rumah sakit tidak overload. Sehingga paparan tidak makin besar.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait