Jepang Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, Makan Puluhan Korban Jiwa
Dunia

Jepang baru saja dilanda bencana banjir dan tanah longsor. Hingga Minggu (5/7) kemarin, sekitar 35 orang dipastikan atau diperkirakan tewas akibat bencana tersebut.

WowKeren - Banjir dan tanah longsor melanda wilayah Kyushu, di barat daya Jepang, Sabtu (4/7). Bencana tersebut terjadi dipicu oleh hujan lebat yang awalnya mengguyur wilayah tersebut.

Sekitar 35 orang dipastikan atau diperkirakan tewas pada Minggu (5/7) kemarin. Kedalaman genangan air dan lumpur dari tanah longsor itu juga menghambat proses pencarian dan evakuasi, dimana salah satunya dilakukan di pusat perawatan lansia. Selain itu, ada lebih dari 12 orang tewas dan banyak yang masih terdampar di pusat perawatan tersebut.

Hingga Minggu malam, 18 orang telah dipastikan tewas, dan setidaknya 17 lainnya juga diperkirakan meninggal dalam bencana banjir di Prefektur Kumamoto, menurut pernyataan pemerintah prefektur. Di sepanjang Sungai Kuma, tim penyelamat berjuang untuk mencapai daerah-daerah yang paling terdampak, dimana area tepiannya mengalami kerusakan.

Sementara itu, 14 orang masih dinyatakan hilang, dan beberapa penduduk di bagian tengah dan selatan prefektur, termasuk di Kota Yatsushiro dan Hitoyoshi. Hujan lebat diperkirakan akan masih melanda wilayah barat Jepang hingga Selasa (7/7). Maka dari itu, Badan Meteorologi Jepang meminta warga setempat untuk tetap waspada.


Dari 18 kematian yang dikonfirmasi, 9 berada di Hitoyoshi, dan 8 berada kota Ashikita dan 1 di Tsunagi. Tak hanya itu, 14 orang juga dikhawatirkan tewas di desa Kuma, termasuk 14 lainnya dari panti jompo di dekat sungai, yang mengalir melalui bagian tengah desa.

Menurut pemerintah setempat, sekitar 50 orang diselamatkan dari Senjuen, yang merupakan tempat dari panti jompo yang dilanda banjir. Dikutip dari Japan Times, Senin (6/7), para pejabat juga mengatakan bahwa ada sekitar 60 orang terjebak ketika genangan banjir dan lumpur mengenai fasilitas tersebut.

Badan meteorologi di Negeri Sakura sendiri telah mengeluarkan perintah evakuasi untuk total 203.200 penduduk di Kumamoto dan wilayah tetangganya, Prefektur Kagoshima, dimana lebih dari 100 tempat perlindungan didirikan. Tetapi evakuasi itu disebut tidak wajib dengan banyaknya warga yang memilih untuk tetap tinggal di rumah karena khawatir akan risiko penyebaran Virus Corona, meskipun para pejabat mengatakan tempat pengungsian dilengkapi dengan partisi dan langkah-langkah keamanan lainnya.

Curah hujan yang mencapai 100 milimeter (4 inci) per jam telah mereda, tetapi Badan Meteorologi Jepang tetap memberi peringatan untuk tanah longsor di seluruh Kumamoto. Menteri Manajemen Bencana Ryota Takeda mengatakan, "Kami akan melakukan yang terbaik untuk mencegah penyebaran infeksi dan membuat hidup para warga yang harus meninggalkan rumah mereka senyaman mungkin."

Pernyataan itu pun datang setelah kunjungannya ke suatu gimnasium di kota Hitoyoshi, yang merupakan tempat perlindungan bagi 600 penduduk. Selain itu, Badan Meteorologi Jepang juga menyampaikan bahwa curah hujan lebat yang terjadi pada 3 Juli dan 4 Juli di Kumamoto mencapai 500 milimeter di area Minamata dan lebih dari 400 milimeter di Kuma, Yunomae dan Amakusa.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait