Jadi Klaster Corona, Pemerintah Dituntut Tutup Tambang di Kolaka Utara
Nasional

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kolaka Utara dr Syarif Nur menyebut jika pihaknya sudah melayangkan surat ke Kementerian ESDM.

WowKeren - Sejumlah massa gabungan berbagai organisasi menggelar aksi unjuk rasa di perempatan Tugu Kelapa, Kota Lasusua, Kolut, Sulawesi Tenggara (Sultra). Mereka berasal dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Kolaka Utara (Kolut), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Lingkar Gerakan Pemuda dan Mahasiswa (LGPM), serta Jaringan Advokasi Tambang (JAT).

Mereka menuntut agar Pemerintah Daerah Kolut yang menaungi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 segera menutup aktivitas pertambangan di Batu Putih. Mereka mempertanyakan ketegasan Pemda dalam menegakkan aturan terkait pencegahan penularan virus corona.

Di satu sisi, tempat ibadah dan Puskesmas ditutup namun aktivitas tambang justru dibiarkan beroperasi. Padahal, tambang dianggap menjadi klaster corona terbesar di Kolut.

"Harus tegas. Masa masjid ditutup, Puskesmas ditutup, sementara tambang tidak ditutup," kata Ketua HMI Cabang Kolaka Utara, Ismu Saad di lokasi aksi, Senin (6/7). "Dan tambang ini jadi klaster corona terbesar di Kolut."


Aksi demo ini digelar di 3 lokasi. Setelah berorasi di tugu Kelapa, massa bergerak ke Dinas Kesehatan Kolut, serta DPRD Kolut.

Dilansir Kumparan, Senin (6/7), kasus positif COVID-19 di Kolaka Utara didominasi oleh klaster tambang dengan 62 orang, dari 79 pasien positif di Kolut secara keseluruhan. Klaster tambang ini didominasi pekerja tambang dan tenaga medis di Kolaka Utara.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kolaka Utara dr Syarif Nur menyebut jika pihaknya sudah melayangkan surat ke Kementerian ESDM untuk membatasi pertambangan. Tak hanya tambang, jika bisa pembatasan juga dilakukan di wilayah tersebut.

"Kita tidak punya wewenang untuk menutup. Jadi kita sudah bersurat ke ESDM terkait tambang ini," kata Syarif. "Kalau bisa disana itu bukan cuma tambangnya. Tapi wilayahnya memang dibatasi."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait