Sebelumnya, anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Gerindra, Darori Wonodipuro, menilai bahwa pro-kontra soal ekspor benih lobster ini berkembang karena ada mantan menteri yang belum rela melepaskan jabatannya.
- Bertilia Puteri
- Selasa, 07 Juli 2020 - 08:17 WIB
WowKeren - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo telah membuka keran ekspor benih lobster. Kebijakan baru ini diketahui mengubah aturan era Menteri Susi Pudjiastuti yang melarang ekspor benih lobster.
Susi sendiri secara blak-blakan mengungkapkan bahwa dirinya tidak rela keran ekspor benih lobster dibuka kembali. Hal ini disampaikan Susi melalui akun Twitter pribadinya.
"Saya memang tidak rela bibit lobster diekspor," cuit Susi pada Senin (6/7). "Saya rakyat biasa yang tidak rela bibit diekspor."
Adapun cuitan Susi ini berkaitan dengan pembelaan anggota DPR RI terhadap kebijakan Menteri Edhy. Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Gerindra, Darori Wonodipuro, menilai bahwa pro-kontra soal ekspor benih lobster ini berkembang karena ada mantan menteri yang belum rela melepaskan jabatannya.
"Ada mantan menteri belum rela melepaskan jabatannya," kata Darori dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Jakarta, Senin (6/7). "Kok yang direcokin lobster?"
Di sisi lain, sudah ada 31 perusahaan yang terverifikasi untuk melakukan ekspor benih lobster ini. 26 perusahaan di antaranya telah benar-benar mengantongi izin mengekspor benih lobster. Menariknya, di antara puluhan perusahaan ini ada yang dimiliki oleh rekan Menteri Edhy sesama politikus Gerindra.
Kabar ini pun tak ditampik oleh Menteri Edhy sendiri. Namun dalam pernyataan pembelaannya, Edhy menegaskan bahwa yang memilih perusahaan untuk mengekspor benih lobster bukanlah dirinya sebagai Menteri tetapi tim yang terdiri atas Direktorat Jenderal terkait, Inspektur Jenderal, sampai Sekretaris Jenderal Kementerian.
Sementara itu, Menteri Edhy juga telah mengungkapkan alasannya berkeras mengubah kebijakan era Susi dan membuka keran ekspor benih lobster. Menurut politisi Partai Gerindra tersebut, ekspor benih lobster penting karena banyak nelayan yang hidupnya bergantung pada budidaya komoditas tersebut.
(wk/Bert)
