Angka Penularan COVID-19 di India Masih Tinggi, Taj Mahal Kembali Batal Dibuka
SerbaSerbi

Pemerintah memberikan aturan perpanjangan pembatasan lockdown atau karantina wilayah di Taj Mahal. Namun peraturan itu tidak menentukan jangka waktu penutupan Taj Mahal yang telah ditutup sejak Maret lalu.

WowKeren - India membatalkan rencana pembukaan kembali destinasi wisata Taj Mahal pada Senin (6/7) waktu setempat. Keputusan tersebut dikarenakan kekhawatiran risiko penularan virus corona (COVID-19) yang menyebar di kota utara Agra dari para pengunjung.

Atas kekhawatiran ini, pemerintah setempat mengeluarkan peraturan baru yang memerintahkan perpanjangan pembatasan lockdown atau karantina wilayah di Taj Mahal dan sekitar Agra. Meski demikian, peraturan tersebut tidak menentukan jangka waktu penutupan Taj Mahal yang telah ditutup untuk umum sejak Maret lalu.

"Demi kepentingan publik, telah diputuskan bahwa pembukaan monumen di Agra tidak akan disarankan pada saat ini", kata pejabat distrik setempat dalam pemberitahuan resmi, dikutip dari Republika pada Selasa (7/7).

Agra sendiri menjadi salah satu wilayah dengan kelompok besar pertama penularan virus India. Agra juga menjadi kota yang paling parah terkena dampaknya di Uttar Pradesh, negara bagian dengan populasi terpadat di India.


Di sisi lain, angka penularan COVID-19 di India meningkat pada laju tercepat dalam tiga bulan. Kementerian kesehatan melaporkan rekor satu hari lonjakan 24,850 kasus baru dan lebih dari 600 kematian. Angka itu mendorong penghitungan keseluruhan India menjadi 720 ribu kasus.

Meski angka penularan masih tergolong tinggi, pemerintah telah mencabut beberapa lockdown besar-besaran bagi 1,3 miliar orang di India. Lockdown telah menyebabkan puluhan ribu orang kehilangan pekerjaan dan menutup bisnis.

Kendati penerbangan internasional tetap ditangguhkan, namun perjalanan domestik telah dibuka. "Kami tidak mengharapkan pengunjung di sini karena kluster di sekitar Taj Mahal, termasuk toko-toko dan hotel ditutup," kata seorang pejabat pemerintah distrik setempat di Agra.

Sebagai informasi tambahan, India sendiri menjadi negara ketiga dengan kasus COVID-19 tertinggi di dunia, berada di bawah Amerika Serikat dan Brasil. Hingga berita ini ditulis, negara yang dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi tersebut mencatatkan 720,346 kasus COVID-19, dengan 20,174 korban tewas dan 440,150 pasien sembuh. Saat ini, India memiliki kasus aktif COVID-19 sebanyak 260,022 pasien.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru