Waspadai Wabah Anaplasmosis, Berasal Dari Gigitan Kutu dan Punya Gejala Mirip COVID-19
Pixabay
Health

Di tengah pandemi virus Corona yang belum berakhir, dunia dibuat geger dengan 'teror' wabah-wabah lain. Salah satunya Anaplasmosis yang berasal dari gigitan kutu dengan gejala mirip COVID-19.

WowKeren - Pandemi virus Corona belum menemui akhir, bahkan akhir-akhir ini justru menginfeksi jauh lebih banyak orang. Dan di tengah krisis kesehatan itu, pakar memperingatkan soal potensi peningkatan penyakit bernama anaplasmosis.

Dilansir Medical Daily berdasarkan penjelasan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), penyakit anaplasmosis menyebar ke orang-orang melalui gigitan kutu. Yang membuat penyakit ini menyita perhatian adalah gejala klinisya mirip dengan COVID-19.

Menurut CDC, beberapa gejala anaplasmosis, meliputi demam, sakit kepala, kedinginan dan nyeri otot. Sebagian gejala ini pun awam dirasakan oleh pasien COVID-19.

Saat ini, imbuh CDC, penularan penyakit anaplasmosis tengah sangat meningkat, terutama di bagian timur laut AS. Dan tak hanya menyerupai gejala klinis COVID-19, pasien anaplasmosis juga merasakan gejala serupa pasien Lyme yang juga ditularkan lewat gigitan kutu.


Gejala anaplasmosis biasanya dirasakan sekitar 1-2 minggu setelah seseorang terkena gigitan kutu ini. Penyakit ini termasuk langka, namun apabila tak ditangani dengan benar dapat berakibat fatal bagi penderitanya.

Wakil Direktur Biro Pengendalian Penyakit Menular Departemen Kesehatan setempat, Byron Backenson, mengaku kesulitan mengendalikan penyakit ini karena publik masih "dibayang-bayangi" oleh wabah COVID-19. Padahal penderita penyakit ini bisa mencapai 5.500 kasus setiap tahunnya.

Pengendalian pencegahan penyakit ini pun semakin sulit karena banyaknya warga yang beraktivitas di luar rumah. Departemen Kesehatan pun hanya bisa menginformasikan bagi setiap individu untuk menghindari area tertentu seperti yang banyak pepohonan atau rerumputan untuk mengurangi kemungkinan digigit kutu penyebab anaplasmosis.

Sebab biasanya serangga penyebab anaplasmosis menempel di rumput dan semak-semak. Selain itu, hewan ini biasanya tinggal di taman atau halaman rumah, terutama di tepi hutan atau dinding batu tua.

Di sisi lain, saat ini dunia juga dibuat geger dengan beberapa wabah penyakit lain yang "menghantui". Bila di Indonesia ada Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Malaria, maka di Tiongkok ada wabah pes atau bubonik serta flu babi jenis baru.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru