Utusan AS Kunjungi Korsel untuk Bahas Kerja Sama Denuklirisasi Korut
AP
Dunia

Utusan AS itu tiba di Korsel hanya berselang beberapa jam setelah Pyongyang menolak usulan Seoul untuk menyelenggarakan KTT AS-Korea Utara. Korut sendiri menyatakan tak ingin bekerja sama dengan AS lagi.

WowKeren - Deputi Menteri Luar Negeri AS sekaligus utusan untuk Korea Utara, Stephen Biegun, tiba di pangkalan udara Osan di selatan Seoul, Korea Selatan pada Selasa (7/7). Kedatangan Biegun bertujuan untuk melanjutkan diskusi denuklirisasi dengan Korea Utara.

Menurut Departemen Luar Negeri AS, Biegun akan membahas kerja sama sekutu pada denuklirisasi akhir yang sepenuhnya diverifikasi dari Korea Utara. Disamping itu, kedatangannya juga untuk melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat di Seoul dan Tokyo untuk membahas masalah lain.

Biegun tiba di Korsel hanya berselang beberapa jam setelah Pyongyang menolak usulan Seoul untuk menyelenggarakan KTT AS-Korea Utara. Dilansir dari CNN pada Rabu (8/7), pembasahan itu adalah tujuan Washington sebagai upaya perundingan dengan Pyongyang.

Namun Pyongyang secara tegas menyatakan jika mereka sudah tidak berniat menyerahkan persenjataannya kendati terancam oleh invasi AS. Pejabat senior Kementerian Luar Negeri Korea Utara, Kwon Jong Gun, merilis pernyataan yang menegaskan bahwa Korea Utara tidak berniat untuk bertemu dan duduk bersama AS. Kwon juga mendesak agar Seoul berhenti mencampuri urusan Korut.


"Ini adalah waktu (yang tepat) untuk berhenti mencampuri urusan orang lain, tapi nampaknya tidak ada obat atau resep untuk (mengobati) kebiasaan buruknya," kata Kwon dalam sebuah pernyataan yang dilansir dari kantor berita Korut, KCNA.

"Secara eksplisit, (saya) katakan sekali lagi, kami tidak punya niat untuk duduk berhadap-hadapan dengan Amerika Serikat," tambahnya.

Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in yang sejak lama menjadi sosok yang menyerukan pertemuan antara pemimpin Korut Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump. Namun Kwon menggambarkan Moon sebagai sosok yang suka ikut campur.

Sebagai informasi tambahan, pembicaraan tentang persenjataan nuklir Pyongyang menemui jalan buntu sejak pertemuan puncak di Hanoi antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di awal 2019.

Kim pada Desember 2019 mengakhiri moratorium uji coba nuklir dan rudal balistik lintas benua. Tak hanya itu, ia juga berulang kali menyatakan tidak berniat untuk melanjutkan pembicaraan denuklirisasi, kecuali jika Washington membatalkan kebijakan yang berpotensi menimbulkan masalah terhadap Korut.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru