6 Bulan Berlalu, Ilmuwan Sebut Asal Virus Corona Mungkin Tak Akan Pernah Ditemukan
Dunia

Ilmuwan menilai ada cara yang paling mudah untuk melacak patogen. Hal itu bisa dilakukan dengan cara menemukan hewan dengan virus yang mirip pada pasien COVID-19 awal.

WowKeren - Para ilmuwan menyebut jika usaha untuk menemukan asal-usul virus corona (COVID-19) bisa memakan waktu selama bertahun-tahun. Bahkan, tidak menutup kemungkinan jika pencarian tersebut tak akan membuahkan kesimpulan pasti.

Dilansir dari South China Morning Post, Rabu (8/7) Sars-CoV-2 kemungkinan berasal dari kelelawar. Kendati demikian ada kemungkinan kelelawar telah menemukan jalannya ke hewan lain kemudian mengubah susunan genetik mereka hingga akhirnya mampu menempel ke sel manusia.

"Karena menunjukkan dengan tepat rute virus ke manusia mungkin tidak memungkinkan, para ilmuwan dapat membangun hipotesis yang lebih kuat," kata David Heymann, seorang profesor epidemiologi penyakit menular di London School of Hygiene and Tropical Medicine.

Hipotesis ini dianggap akan bisa bermanfaat di masa mendatang. "Hipotesis-hipotesis itu akan bermanfaat untuk penelitian masa depan dengan mengidentifikasi apa yang ingin dilihat lebih dekat," kata Heymann, yang mengetuai Kelompok Penasihat Teknis Ilmiah WHO untuk Bahaya Infeksi.


Kendati demikian, ada cara yang paling mudah menurut para ilmuwan untuk melacak patogen. Hal itu bisa dilakukan dengan cara menemukan hewan dengan virus yang mirip dengan yang menginfeksi pasien COVID-19 awal. Kendati demikian, cara yang paling mudah ini sepertinya tidak memungkinkan dilakukan untuk saat ini.

Pasalnya, bisa saja virus tersebut sudah hilang. Hal itu sebagaimana dikemukakan oleh Wanda Markotter, direktur Center for Viral Zoonoses di Universitas Pretoria di Afrika Selatan.

"Virus itu bisa jadi sudah hilang, mungkin tidak menyebar pada hewan," ujarnya masih dilansir SCMP. "Ia 'melompat' ke orang-orang dan saat ini terus menyebar."

Sementara itu, Markotter yang menjalankan pengawasan kelelawar sebagai bagian dari penelitiannya sendiri menyebut jika memang virus tersebut berasal dari kelelawar bisa jadi hanya ada di waktu-waktu tertentu. Sehingga hal ini akan sulit untuk diidentifikasi secara pasti.

"Bahkan pada kelelawar, virus mungkin hanya ada pada musim-musim tertentu," lanjutnya. "Sehingga membuatnya mudah untuk terlewat dalam satu kali studi"

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait