Gara-Gara Panen Klaster Industri, Kasus Corona Di Semarang Alami Lonjakan Tajam
Nasional

Kota Semarang telah melaporkan lonjakan tajam kasus COVID-19 dalam beberapa hari terakhir. Penyebaran virus corona semakin luas akibat panen klaster industri atau perusahaan.

WowKeren - Kasus virus corona (COVID-19) telah mengalami lonjakan tajam dalam beberapa hari belakangan ini. Berdasarkan laporan Gugus Tugas COVID-19 Semarang hingga Selasa (7/7), telah ada lebih dari 900 orang yang terkonfirmasi virus corona dan sedang menjalani perawatan.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi lantas membongkar penyebab utama kasus virus corona meningkat karena panen klaster baru. Ia mengatakan jika penambahan kasus positif COVID-19 baru berasal dari klaster industri atau perusahaan, dengan mencapai 33 persen.

Hendrar menjelaskan pada awalnya kasus virus corona di kotanya hanya sekitar 500 hingga 600 orang. Namun akibat munculnya klaster yang cukup banyak dan besar, penambahan kasus di Semarang semakin meledak dan bertambah sekitar 200 hingga 300 orang.

”Lonjakan dari industri itu capai 33 persen. (Awalnya) 500-600 (orang), tiba-tiba (jadi) 800,” kata Hendrar saat ditemui usai Rapat Tindak Lanjut Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) Jilid V di Ruang Loka Krida, Balai Kota Semarang, Rabu (8/7). “Cukup tinggi. Klaster besar. Ini kami jadikan fokus untuk penanganan corona.”

Adapun sejumlah klaster virus corona ini berasal dari sejumlah industri yang berbeda. “Ada (perusahaan) garmen, BUMN, migas. Ada yang pelabuhan,” beber Hendrar.


Ledakan klaster tersebut menjadi pembahasan utama Hendrar bersama jajarannya dalam rapat kali ini. Nantinya, tim patroli PKM akan fokus memantau protokol kesehatan pencegahan COVID-19 di lingkungan industri atau perusahaan dalam beberapa hari ke depan.

Hendrar akan meminta setiap perusahaan ataupun industri untuk menyiapkan anggaran demi mencegah terjadinya klaster corona di lingkungan kerja mereka. Anggaran tersebut nantinya diminta untuk membuat atau membeli chamber yang berfungsi melakukan sterilisasi bagi karyawannya.

”Kami minta teman-teman fokus patrolinya diarahkan ke pabrik, untuk pakai SOP Kesehatan,” jelas Hendrar. “Pabrik punya uang kan? Harus nyiapin chamber (ruang khusus), pegawai masuk chamber dulu steril saat masuk. Lalu tempat makan yang biasanya jadi tempat penularan harus diatur.”

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr Abdul Hakam mengatakan hasil tracing menunjukkan terdapat 300 karyawan dari tiga perusahaan yang positif corona. “Total (tracing) itu dari perusahaan itu hampir 300-an. 99 persen OTG (orang tanpa gejala),” papar Hakam.

Dilansir dari laman siagacorona.semarangkota.go.id hingga Rabu (8/7), jumlah kasus positif COVID-19 di Kota Semarang mencapai 2.177 orang. Sebanyak 984 orang masih dirawat, 1.019 pasien dinyatakan sembuh, dan 174 lainnya meninggal dunia.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru