Sekjen Dinyatakan Positif Corona, Komisi Yudisial Lockdown Hingga 15 Juli
Nasional

Menurut Wakil Ketua Komisi Yudisial (KY), Maradaman Harahap, seluruh pegawai di lingkungan KY akan menjalani rapid test mulai Senin (13/7) mendatang.

WowKeren - Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial (KY), Tubagus Rismunandar, dinyatakan positif terjangkit virus corona (COVID-19) pada Rabu (8/7). Akibatnya, Kantor KY akan ditutup sementara hingga Rabu (15/7) pekan depan.

Menurut Wakil Ketua KY, Maradaman Harahap, seluruh pegawai di lingkungan KY akan menjalani rapid test mulai Senin (13/7) mendatang. Sedangkan pegawai yang sempat melakukan kontak dengan Tubagus akan diminta untuk menjalani tes swab.

"Insya Allah mulai hari Senin semua pegawai dan karyawan lain seperti security dan OB (office boy) akan dilakukan rapid test," terang Maradaman dilansir Kumparan pada Kamis (9/7). "Sedangkan beberapa pegawai yang bertemu beliau akan dilakukan swab ke RS Gatot Subroto, diusahakan secapatnya dan sudah didata orang-orangnya."

Tak hanya ditutup, Kantor KY juga akan disemprot disinfektan. Para pegawai pun akan bekerja dari rumah (work from home) untuk mengurangi risiko penularan virus corona. "Iya tadi kami rapat via zoom dan sudah saya perintahkan lockdown sampai hari Rabu yah," kata Maradaman.


Sementara itu, sang Sekjen yang dinyatakan positif COVID-19 kini dirujuk ke Rumah Sakit Pertamina. Sebelumnya, Tubagus sempat dirawat di Rumah Sakit Waluyo Menteng.

"Info dari dokter yang merawat beliau ke dokter kami di KY berangsur membaik," jelas Maradaman. "Dan saya sudah perintahkan kepada kabiro-kabiro untuk selalu memantau dan meng- update perkembangan kondisi beliau."

Di sisi lain, Maradaman juga sempat mengungkapkan bagaimana awalnya Tubagus dinyatakan positif COVID-19. Terkait kabar Tubagus sakit hingga tidak sadarkan diri, Maradaman membantahnya.

"Asal usulnya sepertinya dari dia sedang ikut diskusi di Lembaga Administrasi Negara (LAN), kemudian sakit enggak enak badan, dibawa ke rumah sakit kemudian dirujuk ke RSPP ternyata positif COVID-19," ungkap Maradaman dilansir Bisnis. "Kenanya (COVID-19) dari mana belum tahu, tapi kemungkinan para partisipan diskusi di LAN semua temannya akhirnya jadi ODP (orang dalam pemantauan)."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru