Survei Kemendikbud Bongkar Kendala Utama Mahasiswa Yang Tak Kunjung ‘Ngampus’
Nasional

Kemendibud baru saja menggelar survei terkait pembelajaran online. Hasilnya, mahasiswa membeberkan kendala utama mereka dalam belajar selama tidak bisa ‘ngampus’.

WowKeren - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) baru saja menggelar survei terkait pembelajaran daring atau jarak jauh selama pandemi corona. Survei melibatkan 230 ribu mahasiswa yang tersebar di 32 provinsi pada akhir Maret 2020 lalu.

Mahasiswa yang menjadi responden diketahui masuk kuliah sejak tahun 2015 hingga 2019. Meski demikian, Kemendikbud tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai metode survei maupun pemilihan responden.

Hasil survei mengungkapkan kendala-kendala mahasiswa selama melakukan pembelajaran di rumah secara online. Kendala utama yang paling dikeluhkan mahasiswa adalah mengenai buruknya koneksi internet hingga beban tugas yang berat.

”Dari evaluasi mahasiswa, disampaikan sebagian besar mahasiswa mengatakan mereka sangat siap,” kata Plt Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud, Nizam dalam rapat di Komisi X DPR, Kamis (9/7). “Dan siap untuk menghadapi pembelajaran daring.”

”Ini tidak heran karena generasi milenial yang terbiasa dengan gadget,” sambungnya. “(Sebanyak) 27 persen mengatakan tidak siap, tapi kalau kita dalami sebagian besar alasannya karena koneksi internet yang lemot, tidak merata.”


Koneksi internet ini dinilai Kemendikbud terjadi karena hampir 70 persen mahasiswa kembali ke kampung halaman mereka masing-masing. Mereka kemudian mengalami kesulitan akses internet di daerah masing-masing.

”Karena pada akhir Maret tersebut, dari survei yang sama, kita dapatkan sekitar 70 persen mahasiswa itu sudah kembali ke kampung halamannya masing-masing,” ujar Nizam. “Di daerah-daerah yang blankspot itu masih mengalami kesulitan.”

Hasil survei mengungkap sebanyak 46 persen responden mahasiswa menyatakan kualitas perkuliahan daring bagus.Mereka menilai bahan ajar dosen juga bagus, meskipun Nizam mengaku banyak dosen yang belum siap. Namun, masalah koneksi internet menjadi perhatian serius setelah lebih dari 60 persen mahasiswa mengeluhkannya.

”Dari sisi pemahaman kuliah, ternyata cukup baik. Ini juga kami lega, karena tadinya kami khawatir juga kalau pembelajaran daring ini tidak bisa men-deliver kuliah dengan baik,” papar Nizam. “Yang menjadi masalah utama adalah koneksi internet, jadi kalau kita lihat itu 60 persen lebih mengatakan masalah dengan koneksi yang buruk hingga sangat-sangat buruk.”

”Kemudian yang kedua, pada beban tugas yang berlebihan,” sambungnya. “Ini di awal-awal terutama, jadi survei dilakukan di bulan pertama pembelajaran daring, dosen yang belum siap ya memberi tugas saja, sehingga mahasiswa terbebani dengan tugas yang banyak.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru