Erdogan Buka Suara Usai Keputusan Ubah Hagia Sophia Jadi Masjid Panen Kritik
Getty Images
Dunia

Presiden Turki Erdogan menolak kritik dan kecaman dari seluruh dunia atas keputusannya mengubah Hagia Sophia menjadi masjid. Menurutnya, keputusan tersebut mewakili keinginan negaranya untuk menggunakan hak kedaulatan.

WowKeren - Presiden Turki, Erdogan, menyatakan bahwa Hagia Sophia yang berada di Istanbul akan kembali difungsikan menjadi masjid mulai Jumat (10/7) lalu. Sayangnya, keputusan tersebut justru menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak.

Tak sedikit pula yang melontarkan kritik serta kecaman dari seluruh dunia. Menanggapi hal ini Erdogan menyebut keputusan Hagia Sophia menjadi masjid itu mewakili keinginan negaranya untuk menggunakan hak kedaulatan.

Dikutip dari AFP, Senin (13/7), Erdogan sejak lama telah berulang kali menyerukan agar bangunan yang menakjubkan itu diganti namanya menjadi masjid dan pada 2018 ia membacakan sebuah ayat dari Alquran di Hagia Sophia. "Mereka tidak mengambil langkah melawan islamofobia di negara mereka sendiri ... menyerang kehendak Turki untuk menggunakan hak-hak kedaulatannya," kata Erdogan saat upacara yang ia hadiri melalui konferensi video.

Sekedar informasi, Hagia Sophia pertama kali dibangun sebagai katedral di Kekaisaran Bizantium Kristen tetapi diubah menjadi masjid setelah penaklukan Ottoman atas Konstantinopel pada tahun 1453. Pengumuman Erdogan datang setelah pengadilan tinggi membatalkan keputusan kabinet 1934 di bawah pendiri Turki modern Mustafa Kemal Ataturk untuk melestarikan Hagia Sophia yang diubah dari gereja ke masjid menjadi museum.


Pengadilan tinggi Turki memutuskan bahwa "tidak ada ketentuan apa pun dalam konvensi (tentang Perlindungan Warisan Budaya dan Alam Dunia) yang mencegah...penggunaan Hagia Sophia sesuai dengan hukum domestik."

Erdogan kemudian menandatangani keputusan presiden yang menyerahkan kendali 'Masjid Hagia Sophia' kepada direktorat urusan agama Turki, Diyanet. "Kami membuat keputusan ini tidak melihat apa yang orang lain katakan tetapi melihat apa hak kami dan apa yang diinginkan negara kami, seperti apa yang telah kami lakukan di Suriah, di Libya dan di tempat lain," kata pemimpin Turki itu.

Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat mengatakan kekecewaannya atas keputusan Turki untuk mengubah monumen era Bizantium, Hagia Sophia kembali menjadi masjid. AS pun mendesak akses yang sama bagi semua pengunjung.

"Kami kecewa dengan keputusan pemerintah Turki untuk mengubah status Hagia Sophia," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Morgan Ortagus, Sabtu (11/7). "Kami memahami bahwa pemerintah Turki tetap berkomitmen untuk mempertahankan akses ke Hagia Sophia untuk semua pengunjung, dan berharap untuk mendengar rencananya untuk melanjutkan pengelolaan Hagia Sophia untuk memastikannya tetap dapat diakses tanpa hambatan untuk semua."

Selain itu, Pemimpin Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus juga turut menyatakan kerisauannya terkait keputusan Erdogan tersebut. "Aku memikirkan Hagia Sophia, dan aku sangat sedih," kata Paus Fransiskus menjelang akhir khotbah tengah hari di Lapangan Santo Petrus pada Minggu (12/7), sebagaimana dilansir dari CNN.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru