EK tak menyangka Minggu (12/7) dini hari ternyata menjadi masa-masa terakhir hidup janin yang tengah dikandungnya. Sebab ia tanpa sengaja melahirkan dan berujung dengan tertinggalnya kepala sang janin.
- Elvariza Opita
- Kamis, 16 Juli 2020 - 15:49 WIB
WowKeren - Sebuah kabar mengejutkan datang dari seorang ibu di Sikka, Nusa Tenggara Timur. Pasalnya ibu berinsial EK itu mengalami insiden mengerikan, yakni tanpa sengaja melahirkan anaknya ketika sedang di kamar mandi dan berujung dengan tertinggalnya kepala sang janin di dalam rahimnya.
Polisi pun membeberkan kronologi kejadian mengejutkan tersebut. Menurut polisi, atas penyelidikan yang sedang digelar, memang bayi tersebut dilahirkan secara prematur pada Minggu (12/7) kemarin.
Peristiwa mengejutkan ini bermula dari EK yang hendak buang air kecil ke toilet pada Minggu dini hari pukul 02.00 WITA. Namun bukannya buang air kecil, justru janinnya "memaksa keluar" dan membuat EK panik.
"Karena panik, ia langsung menarik tubuh bayinya," ujar Kapolsek Kewapante, Iptu Margono, Kamis (16/7). "Sayangnya bayi keluar tanpa kepala."
EK pun langsung menyimpan tubuh bayinya ke dalam sebuah plastik dan digantung di atap WC. Baru keesokan harinya EK pergi ke Watublapi untuk menemui bidan desa dan meminta pertolongan.
"Di Puskesmas, tenaga medis pun mengeluarkan kepala dan ari-ari yang tertinggal dalam rahim," terang Margono, seperti dilansir dari Kompas. Baru pada pukul 10.00 WITA, EK dan bidan desa yang membantunya kembali ke kampung jalaman di Kajowair.
Terkait dengan kejadian mengejutkan tersebut, EK diduga mengalami kelelahan pasca mengikuti acara di rumah milik saudara di kampungnya. Usai mengikuti kegiatan tersebut sejak pukul 08.00 sampai 19.00 WITA, EK pulang berjalan kaki sejauh 500 meter dengan kontur jalanan naik-turun sembari menggendong anaknya yang berusia 3 tahun.
Tak disangka, selepas itu lah EK harus mengalami kejadian mengerikan mendapati dirinya melahirkan tanpa sengaja dan justru berakhir tragis. Kekinian polisi pun tengah menyelidiki apakah ada unsur pidana dalam kejadian tersebut. "Apakah ada perbuatan pidana atau tidak, itu masih didalami dan diselidiki," pungkas Margono.
(wk/elva)
