Risma Audiensi Dengan Takmir dan Pengurus Masjid di Surabaya Jelang Idul Adha
Nasional

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menggelar audiensi dengan 200 orang perwakilan takmir dan pengurus masjid se-Surabaya melalui video teleconference pada Kamis (16/7).

WowKeren - Jelang perayaan Idul Adha 1441 Hijriah, 31 Juli 2020 mendatang Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menggelar audiensi dengan 200 orang perwakilan takmir dan pengurus masjid se-Surabaya melalui video teleconference (vidcon) di Dapur Umum, Balai Kota Surabaya, Kamis (16/7).

Pertemuan tersebut membahas terkait persiapan Salat Idul Adha dan Kurban yang berpedoman pada Surat Edaran (SE) Menteri Menteri Agama (Menag) Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Sholat Idul Adha dan Kurban 1441 Hijriah. Selain itu, SE Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kemeterian Pertanian (Kementan) Tentang Pelaksanaan Kegiatan Kurban dalam Situasi Wabah Bencana Non Alam COVID-19.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma mengungkapkan pelaksanaan Salat Idul Adha dan Idul Kurban harus dilaksanakan sesuai dengan disiplin protokol kesehatan yang ditetapkan. Karena itu, Risma meminta agar para takmir dan pengurus masjid lebih meningkatkan protokol saat Idul Adha.

“Bapak. Saat ini beberapa wilayah di Surabaya sudah ada yang zona hijau," ujar Risma di awal sambutannya. "Artinya kita harus menjaga dan terus meningkatkan kedisiplinan. Protokol kesehatan hukumnya wajib tidak bisa ditawar."

Risma mengaku tak ingin saat perayaan Idul Adha malah menjadi penyebaran COVID-19 antar masyarakat. Oleh karena itu, ia menekankan agar saat salat berjamaah, jaga jarak atau physical distancing harus tetap dijaga. "Sebelum masuk masjid di depannya sudah disediakan air mengalir dan sabun, cek suhu tubuhnya. Untuk takbir tidak ada takbir keliling ya,” tuturnya.


Selain itu, untuk mekanisme penyembelihan hewan kurban, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini mengimbau agar pemotongan hewan kurban juga dapat dilakukan melalui pemotongan hewan kurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH), masjid, atau musala dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

“Jaga jarak antar petugas minimal satu meter. Untuk satu ekor sapi terdiri dari lima sampai tujuh petugas yang menyembelih," terangnya. "Kemudian satu ekor kambing terdiri dari dua sampai tiga petugas. Kira-kira seperti itu. Kita bisa diskusikan lagi ini."

Tak sampai di situ, Risma juga meminta saat mendistribusikan daging, panitia yang berkeliling mengantar ke rumah penerima daging kurban. Hal ini dilakukan demi mencegah kerumunan warga.

“Daging kurbannya dikemas dengan daun atau besek," ungkap Risma. "Petugas yang mendistribusikan juga mengenakan masker maupun face shield.”

Di samping itu, ia juga meminta saat penyembelihan hewan kurban, kebersihan lokasi dan peralatan juga harus diperhatikan. Bahkan limbah atau kotoran juga harus dibuang di tempat yang sudah disediakan. “Panitiannya harus segera membersihkan diri,” jelasnya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru