Masih Banyak Kondisi Tak Layak Huni, Pesantren Berpotensi Jadi Klaster COVID-19
Getty Images
Nasional

Sebagai santri yang juga pernah menimba ilmu di lingkungan pesantren, Ma'ruf Amin menyebut masih ada pesantren yang memiliki kamar tidur yang isinya jauh melebihi kapasitas.

WowKeren - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut jika klaster COVID-19 berpotensi muncul di lingkungan pesantren. Hal itu bisa saja terjadi jika tidak dilakukan langkah antisipasi sejak awal.

"Kalau tidak dipersiapkan dengan baik, ini (pesantren) bisa menjadi klaster baru," kata Ma'ruf di tengah pertemuan dengan perwakilan organisasi Islam seperti dilansir Antara, Senin (20/7). "Ini yang saya lebih takutkan."

Untuk itu, meminta agar setiap pesantren benar-benar menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dalam prosedur penerimaan santri. Sebab menurutnya, masih banyak kondisi pesantren yang belum layak huni.

Misalnya dengan tempat tidur. Sebagai santri yang juga pernah menimba ilmu di lingkungan pesantren, Ma'ruf menyebut jika masih ada pesantren yang memiliki kamar dimana isinya jauh melebihi kapasitas yang seharusnya.

"Pesantren ini kan banyak yang tempatnya dempet-dempetan, (ada yang) satu kamar itu mestinya lima orang, tapi dipakai untuk 15 orang," tutur Ma'ruf menjelaskan. "Saya kan alumni pesantren, jadi tahu. Memang pesantren itu kan begitu, apa adanya."


Potensi penularan COVID-19 tak hanya bisa disebabkan karena kondisi yang tak layak huni. Namun ada faktor lain yang juga perlu diperhatikan. Pada umumnya, santri dan para pengasuh atau pengajar berasal dari berbagai daerah. Hal ini juga berpotensi membuat virus lebih cepat menyebar.

Jika seorang santri datang dari daerah yang terpapar COVID-19 bukan tidak mungkin santri tersebut akan menularkan virus ke yang lainnya. Sehingga bisa memicu terjadinya klaster. Oleh sebab itu, pesantren wajib memastikan persiapan tes dan penyediaan sarana kesehatan yang mumpuni.

"Pesantren ini kan kalau tidak dipersiapkan, ini bisa bahaya," kata Wapres melanjutkan. "(Misalnya) Datang anak, kemudian ada yang terpapar; maka itu bisa menjadi klaster baru di pesantren itu."

Lebih lanjut, ia meminta agar seluruh pengurus pondok pesantren melakukan rapid test sebelum memulai kegiatan pembelajaran. Hal itu guna memastikan para santri tidak terpapar COVID-19.

Kemudian ada tempat cuci tangan dan sebagainya, kamarnya diatur dengan baik," ujarnya. "Kalau tidak begitu, maka pesantren bisa menjadi klaster baru untuk COVID-19.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait