Thermal Gun Pengukur Suhu Disebut Pakai Laser Hingga Bisa Rusak Otak, Jubir Pemerintah Buka Suara
Nasional

Thermal gun kini kerap digunakan sebagai alat untuk mengukur suhu tubuh di tengah pandemi corona. Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, pun menjelaskan cara kerja thermal gun.

WowKeren - Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto, buka suara mengenai isu tentang thermal gun bisa merusak otak. Diketahui, thermal gun kini kerap digunakan sebagai alat untuk mengukur suhu tubuh di tengah pandemi corona.

"Akhir-akhir ini kita mendengar tentang pendapat bahwa thermal gun bisa merusak otak," tutur pria yang akrab disapa Yuri tersebut dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube BNPB Indonesia pada Senin (20/7). "Secara ilmiah, berbagai ahli sudah mengatakan bahwa statement ini tidak benar."

Yuri membantah anggapan thermal gun dapat merusak otak. Ia juga menegaskan bahwa alat tersebut hanya berfungsi untuk mengukur suhu tubuh dengan menggunakan pancaran radiasi sinar infra merah.

"Thermal gun hanya mengukur dengan pancaran radiasi sinar infra merah, yang setiap saat pasti akan dipantulkan oleh semua benda yang ada di sekitar kita," jelas Yuri. "Tidak menggunakan sinar laser. Tidak menggunakan sinar radioaktif semacam X-Ray. Hanya infra merah."


Lebih lanjut, Yuri kembali menegaskan bahwa anggapan thermal gun dapat merusak otak adalah sebuah statement yang salah. Ia meminta agar masyarakat tidak termakan informasi yang salah soal thermal gun tersebut.

"Berbagai referensi mengatakan statement yang mengatakan merusak otak ini adalah statement yang salah," tegas Yuri. "Dan ini akan membahayakan semua orang, dan kemudian justru kontra-produktif untuk mencegah agar penularan tidak terjadi. Saudara-saudara, ikuti informasi ini dengan cara yang benar."

Ia meminta agar informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan tidak disebarkan di masyarakat karena bisa menyebabkan kepanikan. "Kesulitan ini tidak usah ditambah dengan berita-berita yang menyesatkan. Karena ini akan membuat masyarakat semakin panik," pungkas Yuri.

Dalam kesempatan tersebut, Yuri juga melaporkan perkembangan data COVID-19 di Indonesia. Pada Senin (20/7) hari ini, dilaporkan ada 1.693 kasus corona baru.

Dengan demikian, jumlah pasien COVID-19 di Indonesia hingga kini telah mencapai 88.214 orang. Dari jumlah tersebut, 46.977 orang telah dinyatakan sembuh dan 4.239 orang lainnya dilaporkan meninggal dunia.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait