Selain Kementan, NASA Juga Luncurkan Kalung Penangkal Corona Versi Canggih
Dunia

Tidak hanya Kementan saja, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) juga meluncurkan kalung yang berguna untuk menangkal virus corona dengan versi canggih.

WowKeren - Kalung penangkal virus corona (COVID-19) buatan Kementerian Pertanian (Kementan) sempat menjadi pro dan kontra beberapa waktu lalu. Namun, ternyata tidak hanya Kementan saja yang menciptakan kalung antivirus corona. Langkah serupa juga dilakukan oleh Badan Antariksa Amerika (NASA).

Berbeda dengan Kementan yang membuat kalung dengan berbahan dasar kayu putih (eucalyptus), NASA membuat kalung dengan terobosan lebih canggih. Kalung ini berfungsi sebagai pengingat untuk tidak menyentuh wajah demi menekan risiko penularan virus corona.

Kalung yang diberi nama Pulse ini merupakan buatan NASA melalui Laboratorium Jet Propulsion. Kalung Pulse kemudian dicetak secara 3D dengan menggunakan sensor proximity. Dengan adanya sensor tersebut, kalung ini akan bergetar ketika tangan akan menyentuh wajah.

“Tujuan Pulse adalah untuk meminimalkan penyebaran virus COVID-19,” kata perwakilan NASA seperti dilansir dari CNET, Selasa (22/7). “Yang dapat ditularkan jika seseorang menyentuh permukaan yang bisa saja terinfeksi virus corona baru.”

Kinerja kalung Pulse ini diawali jika tangan tangan pengguna menyentuh suatu benda. Lalu saat secara refleks tangannya ingin menyentuh wajah, secara otomatis akan muncul getaran.


Salah satu desainer Pulse sendiri mengajak perusahaan-perusahaan di dunia untuk mengembangkan produk ini. Ia mengatakan pembuatan kalung Pulse sendiri sangatlah mudah dan bahkan memastikan perusahaan jenis apapun dapat membuatnya.

Terlebih, perangkat keras yang digunakan untuk membuat kalung ini sendiri cukup mudah. Pihak NASA mengungkapkan perusahaan yang ingin membuatnya hanya membutuhkan baterai koin 3V saja.

Sebelumnya, Indonesia sendiri juga telah menjual ke pasaran kalung antivirus corona dengan bahan kayu putih. Kementan sendiri menegaskan kalung antivirus tersebut sebagai produk kesehatan bukan obat infeksi virus corona.

”Dalam waktu dekat mungkin akan dipasarkan melalui perusahaan swasta,” ujar Kepala Balai Besar Penelitian Veteriner Kementan Indi Dharmayanti dalam keterangan tertulis Minggu (5/7) lalu. “Sebenarnya bukan obat untuk corona, karena riset masih terus berjalan.”

”Tapi ini adalah ekstrak dengan metode desilasi untuk bisa membunuh virus yang kami gunakan di laboratorium,” sambungnya. “Toh, sesudah kami lakukan screening ternyata eucalyptus ini memiliki kemampuan membunuh virus influenza bahkan corona.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait