Jepang 'Panen' Klaster Kantor, Pemerintah Desak Perusahaan Rumahkan Karyawan
Dunia

Salah satu penyumbang kasus COVID-19 di Jepang berasal dari klaster perkantoran. Oleh karena itu, pemerintah setempat mendesak perusahaan untuk merumahkan pegawainya demi menekan penularan virus corona.

WowKeren - Kasus corona (COVID-19) di Jepang masih terus bertambah. Salah satu yang menyumbang angka penyebaran COVID-19 di Negeri Sakura ini adalah pekerja kantoran.

Melihat hal ini, Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura pun mengatakan jika pemerintah akan mendesak 70 persen bekerja tanpa kantor dan meningkatkan langkah-langkah jarak sosial. Meskipun Jepang telah menghindari pukulan penularan COVID-19, rekor lonjakan dalam kasus selama sepekan terakhir di Tokyo dan daerah perkotaan besar lainnya telah membuat para ahli khawatir negara menghadapi gelombang kedua.

Menanggapi kondisi itu, Nishimura meminta para pemimpin perusahan untuk meningkatkan langkah-langkah mencegah penyebaran virus, seperti mendorong bekerja dari rumah atau di luar kantor. "Pada satu titik, angka komuter turun 70 hingga 80 persen, tetapi sekarang hanya sekitar 30 persen," kata Nishimura, Minggu (26/7) malam.


Pekan lalu Tokyo melaporkan catatan harian 366 kasus, dengan peningkatan hingga 239 pada akhir pekan. Kota Fukuoka selatan melaporkan rekor 90 kasus dengan meningkatnya jumlah di Osaka pada waktu yang sama. "Kami benar-benar tidak ingin mengulang hal ini, jadi kami harus mencari cara baru untuk bekerja dan menjaga bekerja di rumah tetap tinggi," ujarnya.

Nishimura juga meminta perusahaan-perusahaan untuk menghindari pertemuan besar dan mendesak perubahan yang terjadi. Sejak pekan lalu, dia telah menyatakan kekhawatiran meningkat tentang klaster, khususnya terhubung ke tempat kerja dan sosialisasi setelah bekerja.

Meskipun jumlah kasus serius masih relatif kecil, pemerintah juga prihatin dengan peningkatan infeksi di antara orang-orang di usia 40-an dan 50-an. Meski mendorong para pekerja untuk tidak ke kantor, pemerintah pusat tetap bertekad untuk memulai kembali kegiatan ekonomi.

Sementara itu, hingga saat ini kasus COVID-19 di Jepang tercatat 29.684. Dengan total kematian sebanyak 996 dan yang sembuh 21.567.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait