Tolak Percaya Editor Metro TV Bunuh Diri, Keluarga dan Saksi Ungkap Kejanggalan Ini
Nasional

Meninggalnya Yodi Prabowo, seorang editor Metro TV, terus menjadi pembicaraan panas usai ditetapkan sebagai bunuh diri. Pihak keluarga dan saksi tidak percaya dengan kesimpulan itu.

WowKeren - Kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo pada awal Juli 2020 kemarin masih menyita perhatian nasional. Sebab kematiannya begitu penuh dengan kejanggalan dan pada Sabtu (25/7) kemarin ditetapkan sebagai upaya bunuh diri.

Polisi berdalih mengambil kesimpulan itu berdasarkan bukti-bukti yang ada, termasuk hasil autopsi jenazah, serta pendalaman psikologi forensik. Namun tampaknya kesimpulan dari pihak kepolisian ini dimentahkan oleh keluarga Yodi dan para saksi.

Suwandi, ayah Yodi, mengaku perihal ceceran darah merupakan alasan terkuat baginya menolak dugaan bunuh diri yang disampaikan polisi. Sebab menurut Suwandi pakaian yang dikenakan putranya ketika jenazah ditemukan terlihat bersih, padahal semestinya ada bekas luka dari tusukan yang disebutkan polisi.

"Dikatakan kan anak saya bunuh diri di TKP itu," kata Suwandi pada Sabtu (25/7). "Faktanya di TKP ketika saya lihat anak saya itu, kok bajunya kelihatan bersih. Masih pakai maskernya, pakai helmnya, kemana darahnya?"


"Kan menurut TKP itu ada luka di dada sebanyak 4 kali. Tiga kali yang nggak terlalu dalam dan satunya dalam," imbuh Suwandi, dilansir dari Tribun Bogor, Senin (27/7). "Itu kalau ditusuk di sini (dada) pasti akan mengeluarkan darah, paling nggak darahnya meler (meleleh) kemana-mana sampai celana."

Selain itu masker yang dikenakan sang putra pun tampak masih bersih. Padahal bila ada tusukan di leher, maka seharusnya masker itu memiliki setidaknya sedikit bercakan darah. "Tapi saya lihat faktanya bersih. Itulah yang saya tidak mengerti," imbuh Suwandi.

Keengganan untuk mempercayai hasil penyelidikan polisi pun turut diungkap oleh para saksi. Banyak warga yang tinggal di sekitar TKP mengaku tak melihat adanya kejanggalan atau sikap mencurigakan dari Yodi yang mengindikasikan keinginan bunuh diri.

Selain itu, tak ada pula erangan kesakitan saat Yodi mengakhiri nyawanya. "Bahkan kami tidak terdengar suara orang teriak atau mengerang kesakitan. Menurut warga, mereka tidak melihat adanya darah yang tercecer di sekitar TKP," demikian keterangan para warga, seperti dikutip oleh Kompas.

Dan yang terpenting, warga mengaku tidak mendapati pertanda apapun seperti aroma busuk apabila benar jenazah Yodi sudah berada di TKP selama tiga hari. Padahal polisi menyebut kemungkinan jenazah Yodi sudah di sana selama beberapa hari sebelum ditemukan tiga bocah yang sedang bermain layang-layang.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru