Restoran Rawan Jadi Klaster COVID-19, Siapa yang Paling Berisiko Terpapar?
Health

Restoran menjadi salah satu tempat yang rawan menjadi klaster baru virus corona (COVID-19). Lantas siapakah kira-kira yang paling berisiko terpapar virus mematikan tersebut?

WowKeren - Kasus positif corona (COVID-19) hingga saat ini masih belum mereda. Orang-orang pun perlu waspada akan penyebaran virus corona yang sekarang bisa menular lewat udara.

Adapun cara untuk mencegah penyebaran COVID-19 adalah dengan melaksanakan protokol kesehatan sesuai anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO). Di era normal baru, sejumlah tempat dan fasilitas umum telah kembali dibuka salah satunya adalah restoran.

Dilansir Eater, mereka yang berkunjung ke restoran mungkin tak sadar bahwa dirinya bisa saja menjadi penyebar ataupun yang tertular corona. Namun, tahukah jika risiko terpapar lebih tinggi mengancam para pegawainya terutama para pramusaji.

Para pelayan restoran tanpa disadari memiliki tingkat paparan yang lebih besar lantaran banyak bertemu dengan orang --baik tamu maupun karyawan lain. "Server kontak langsung dengan orang-orang, karena itulah kemungkinan berisiko lebih tinggi daripada yang ada di belakang dapur," kata Barbara Kowalcyk, asisten profesor keamanan pangan dan kesehatan masyarakat di Ohio State University.


Menurut Matthew Rankin, juru bicara departemen kesehatan Philadelphia, mengatakan pramusaji yang berinteraksi dengan pelanggan bisa terinfeksi dan kemudian tanpa sadar menularkan virus ke karyawan lain; seperti koki, bila mereka tidak benar menjaga jarak satu sama lain.

Dibandingkan dengan pramusaji dan koki, karyawan pengantar makanan memiliki risiko yang lebih kecil karena mereka minim kontak dengan orang lain. Terlebih saat ini beberapa negara sudah menerapkan sistem contactless delivery. "Semakin sedikit kontak fisik yang kita miliki, semakin baik," kata Kowalcyk.

Selain datag dari lingkungan karyawan restoran, risiko terpapar COVID-19 juga bisa disebabkan oleh tamu yang tak disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan. "Jika tamu menolak untuk memakai masker, maka tegaslah terhadap mereka," tutur Kowalcyk. "Terlebih bila mereka --atau siapa pun-- yang sedang sakit sebaiknya jangan diberi masuk."

Jeff Martin, pengawas kesehatan lingkungan dari Multnomah County, Oregon, menambahkan penyakit non-virus pun dapat dengan mudah menyebar ke seluruh restoran. Maka itu, penting memberlakukan protokol kesehatan yang ketat dalam sebuah tempat makan. “Penting untuk diingat bahwa ventilasi dan aliran udara sangat mungkin dalam menyebarkan COVID-19,” katanya.

Selain iti, pengaturan ventilasi yang baik perlu diterapkan tak hanya dalam ruang makan, melainkan pula di dapur --yang kerap pengap dan panas. Pencegahan ketat saja belum tentu menurunkan risiko paparan virus corona, maka itu penting untuk kita mulai dari menjaga kesehatan serta kebersihan diri sendiri. Karena hal tersebut tak hanya untuk diri sendiri namun juga untuk kebaikan orang lain.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru