Bukan Perkantoran, Satgas COVID-19 Ungkap Klaster Ini Sumbang Kasus Terbanyak di DKI
Getty Images
Nasional

Ia menyebutkan jika terbanyak berasal dari klaster rumah sakit. Klaster ini menempati urutan pertama dengan porsi sebesar 42 persen penyumbang kasus di Jakarta

WowKeren - Kasus positif COVID-19 yang meningkat di Ibu Kota kian menjadi sorotan. Belakangan ramai klaster perkantoran yang disebut-sebut cukup banyak menyumbang kasus positif di Ibu Kota.

Namun rupanya, Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengungkapkan jika klaster perkantoran ini bukanlah penyumbang terbanyak. Ada sejumlah klaster selain perkantoran yang turut menyumbang kasus COVID-19 di DKI.

Ia menyebutkan jika terbanyak berasal dari klaster rumah sakit. Klaster ini menempati urutan pertama yang menempati porsi sebesar 42 persen penyumbang kasus di Jakarta.

"Dari keseluruhan kasus, kontribusinya dari klaster mana saja," kata Dewi, Rabu (29/7). "Pasien rumah sakit masih menempati urutan pertama sekitar 42 persen."

Lalu di peringkat kedua ada klaster pasien yang berasal dari komunitas. Klaster ini menyumbang sebesar 39 persen kasus COVID-19 di Jakarta. Sementara itu terkait klaster perkantoran, hanya menyumbang 3,6 persen. Porsi ini lebih sedikit jika dibanding klaster pasar yang menyumbang angka 4,3 persen.


"Jadi perkantoran menyumbang 3,6 persen dari total kasus COVID-19 di DKI Jakarta selama masa PSBB transisi," ucap Dewi. Selain klaster-klaster yang disebutkan di atas, masih ada sejumlah klaster lain.

Ada klaster tenaga kesehatan baik dari rumah sakit, puskesmas, panti dan rutan juga ikut menyumbang angka kasus positif COVID-19. Namun tentu saja, jika dibandingkan dengan klaster-klaster yang sudah disebutkan sebelumnya, jumlahnya jauh lebih sedikit.

Sementara itu, 28 persen kasus positif COVID-19 selama masa PSBB transisi merupakan hasil dari pencarian kasus secara aktif. Hal itu dilakukan dengan petugas turun ke lapangan.

"Misalnya petugas turun ke pasar, perkantoran, rumah ibadah, benar-benar dicari pasien yang tidak ada gejala tapi ternyata positif COVID-19," kata dia. "Jadi ini benar-benar kita datangi lalu dites apakah positif atau tidak."

Untuk kasus yang ditemukan dari hasil tracing, ada sekitar 29 persen. Lalu yang terbanyak adalah kasus yang berasal dari pasien rumah sakit, yakni 43 persen.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru