WHO Klaim Penyebaran Virus COVID-19 Tak Terpengaruh Musim
Health

Pernyataan WHO ini disampaikan di tengah kemunculan gelombang kedua COVID-19 di sejumlah negara, termasuk Prancis, Spanyol, Jerman, Hong Kong, Australia, Tiongkok, hingga Vietnam.

WowKeren - Penyebaran virus corona (COVID-19) dalam gelombang besar tidak terpengaruh musim yang sedang terjadi seperti halnya influenza. Hal ini diungkapkan oleh juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Margaret Harris, dalam sebuah pernyataan resmi.

"Musim tampaknya tidak memengaruhi penyebaran virus saat ini. Apa yang mempengaruhi penularan virus yakni pertemuan massal, orang-orang tidak menjaga jarak, tidak mengambil tindakan pencegahan untuk memastikan mereka tidak berada dalam jarak dekat kontak," ujar Harris, sebagaimana dilansir dari CNN pada Kamis (30/7).

"Orang-orang masih beranggapan ini ada kaitannya dengan musim. Apa yang kita semua perlu waspadai adalah bahwa virus ini baru dan memiliki perilaku berbeda," paparnya menambahkan.

Jubir WHO tersebut juga mengingatkan agar semua orang tidak berpuas diri apabila kasus COVID-19 di negaranya mengalami penurunan atau pelonggaran lockdown. Ia mengatakan pelonggaran lockdown justru membuat banyak orang terlena dan lebih santai, maka tak mengherankan jika terjadi kenaikan jumlah infeksi.


"Sayangnya orang menafsirkan akhir dari penguncian wilayah sebagai akhir dari wabah. Padahal pelonggaran lockdown merupakan saat ketika Anda harus meningkatkan kewaspadaan," ucapnya memperingatkan.

Terlebih menurutnya banyak generasi muda yang justru terlena dan menganggap pelanggaran lockdown sebagai momen mereka untuk menikmati liburan dan menggelar pesta. WHO bahkan telah menerima laporan dari otoritas sipil dan kesehatan mengenai proporsi kasus baru yang lebih tinggi di kalangan anak muda.

"Memang kita semua hanya sekali menikmati masa muda. Tetapi lebih mudah bagi orang tua seperti saya untuk tetap tinggal di rumah. Tetapi harus diingat kalau pandemi ini membuat kita berpikir kalau kamu hanya punya kesempatan hidup sekali dan hanya ada satu keluarga," katanya.

Pernyataan Harris ini disampaikan di tengah kemunculan gelombang kedua COVID-19 di sejumlah negara, termasuk Prancis, Spanyol, Jerman, Hong Kong, Australia, Tiongkok, hingga Vietnam.

Sejauh ini, kasus COVID-19 secara global telah menyentuh angka 17 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, 669,948 pasien dinyatakan meninggal dunia, dengan 10,693,012 dikonfirmasi sembuh. Saat ini, kasus aktif menyentuh angka 5,816,132 pasien.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait