Salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mencatatkan kenaikan laba perusahaan yang cukup signifikan pada kuartal pertama tahun 2020.
- Zodiak Yanuarita
- Kamis, 30 Juli 2020 - 12:28 WIB
WowKeren - Sudah menjadi rahasia umum jika pandemi virus corona (COVID-19) menyebabkan banyak perusahaan merugi. Namun tidak dengan perusahaan berpelat merah yang satu ini.
Salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Kimia Farma Tbk (KAEF) justru mencatatkan kenaikan laba perusahaan yang cukup signifikan pada kuartal pertama tahun 2020. Bahkan kenaikan laba tersebut hampir dua kali lipat.
Direktur Utama Kimia Farma, Verdi Budidarmo, mengatakan jika laba perusahaan melejit sebesar 87,94 persen. Adapun jumlahnya mencapai Rp 160, miliar lebih.
"Laba operasi perseroan meningkat sebesar 87,9 persen," kata Verdi, Rabu (29/7). "Yaitu sebesar Rp 160,8 miliar di triwulan satu 2020 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 85,6 miliar."
Sementara itu, pendapatan perusahaan hingga akhir periode itu, kata Verdi, sebesar Rp 2,4 triliun. yang mana, jumlah tersebut meningkat 32,37 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp 1,8 triliun.
Verdi pun menjelaskan penyebab laba perusahaan itu melejit. Faktor utama yakni karena meningkatnya penjualan setelah Kimia Farma mendapat tugas menangani penyebaran virus corona.
Direktur Pengembangan Bisnis Kimia Farma, Imam Fathorrahman membeberkan produk-produk yang mengalami peningkatan penjualan. "Produk apa saja yang penjualannya naik itu, di antaranya klorokuin, azithromycin, suplemen dan juga masker," jelasnya.
Sementara itu belum lama ini, Kimia Farma menyatakan baru menerima pembayaran utang dari pemerintah sebesar Rp 400 miliar dari total Rp1,13 triliun. Utang ini merupakan kekurangan bayar dari BPJS Kesehatan dan institusi pemerintah lainnya.
"Jumlah yang sudah masuk ada Rp 400 miliar," ujar Verdi. "Tapi ada pengambilan lagi jadi nett Rp 150 miliar.
(wk/zodi)
