Partai Republik Mendadak Larang Media Liput Pencalonan Trump untuk Pilpres AS
Dunia

Pengumuman Partai Republik soal Konvensi Pencalonan Trump ini menuai kritik dari berbagai pihak lantaran pencapresan dinilai sebagai urusan publik dan tak seharusnya ditutupi.

WowKeren - Partai Republik melarang media meliput Konvensi Nasional yang akan secara resmi menunjuk Presiden Donald Trump sebagai kandidat dalam pilpres pada November mendatang. Mereka mengatakan bahwa keputusan ini diambil demi menaati protokol kesehatan dan pembatasan sosial yang diberlakukan akibat pandemi virus corona (COVID-19).

"Kami merencanakan seluruh kegiatan di Charlotte tertutup untuk pers pada 21-24 Agustus karena pembatasan protokol kesehatan dan pembatasan sosial diberlakukan di negara bagian," kata juru bicara Konvensi Nasional Partai Republik kepada media lokal Arkansas Democrat Gazette, seperti dikutip dari CNN pada Jumat (3/8).

"Kami bekerja dalam parameter yang ditetapkan di hadapan kami oleh aturan negara bagian dan aturan lokal mengenai batas jumlah orang yang dapat menghadiri acara tersebut," ujar juru bicara tersebut menambahkan.

Terkait pengumuman dari Partai Republik ini, Zeke Miller selaku presiden Asosiasi Koresponden Gedung Putih, mengkritik keputusan tersebut karena menilai pencapresan adalah urusan publik. "Nominasi kandidat presiden partai besar adalah urusan rakyat Amerika," tutur Miller.


Di sisi lain, Konvensi Nasional Partai Republik yang digelar secara resmi disebut bakal menunjuk Trump sebagai kandidat presiden partai dalam pemilu November mendatang. Kendati demikian, belakangan ini Trump sendiri dikabarkan cukup sering berseteru dengan Partai Republik terkait berbagai sikap kontroversialnya.

Bukan hanya perihal sikap Trump yang ogah memakai masker, baru-baru ini Partai Republik juga diramaikan dengan usulan sang Presiden yang ingin menunda penyelenggaraan pemilu dengan dalih keselamatan di tengah pandemi COVID-19.

Seperti yang diketahui, Trump tak setuju jika pemilu harus dilaksanakan secara tidak langsung atau dengan sistem mail-in di tengah pandemi demi menjamin keselamatan pemilih. Dengan sistem ini, warga akan menerima kertas suara yang dikirimkan ke tempat tinggal masing-masing. Mereka kemudian mengisi surat suara tersebut dan mengirimkannya kembali ke pihak berwenang.

Menurut Trump, sistem tersebut berisiko membuat penghimpunan dan penghitungan suara dalam pemilu tidak akurat. Namun, usulan Trump itu langsung ditolak mentah-mentah oleh pihak oposisi, rival, bahkan partainya sendiri.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait