Mulai Banyak Sekolah Bersiap Pembelajaran Tatap Muka, KPAI Minta Tak Buru-Buru
Nasional

Wakil Ketua KPAI Rita Pranawati meminta jika sekolah akan dibuka maka Dinas Pendidikan setempat serta Kemendikbud harus bijak dalam memutuskan aturan terkait pembukaan tersebut

WowKeren - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ikut menyoroti maraknya sekolah-sekolah yang tengah bersiap untuk memulai pembelajaran secara tatap muka. KPAI meminta agar sekolah justru dijadikan sebagai sektor yang terakhir dibuka.

Sehingga sebelum sekolah dibuka, harus dipastikan jika status penularan COVID-19 di suatu wilayah sudah zona hijau. Wakil Ketua KPAI Rita Pranawati meminta agar pihak-pihak terkait harus memikirkan keselamatan dan kesehatan para siswa.

"Jadi kalau kita kepentingan keselamatan anak, kesehatan anak itu nomor 1," kata Rita, Senin (3/8). "Kalau kita sebenarnya sekolah itu harus tetap klaster terakhir (dibuka)."

Lebih lanjut, ia meminta jika sekolah akan dibuka maka Dinas Pendidikan setempat serta Kemendikbud harus bijak dalam memutuskan aturan terkait pembukaan tersebut. Menurutnya, untuk zona oranye sebaiknya untuk pembukaan sekolah belum dulu dilakukan.

Misalnya saja seperti Banten. "Banten sebenarnya belum hijau. Itu belum boleh, kan itu harus hijau," katanya.


Pembukaan sekolah, dikatakannya, sebaiknya harus menunggu dulu sampai kasus COVID-19 sudah benar-benar terkendali. Jika masih ada risiko penularan COVID-19 maka sebaiknya kegiatan pembelajaran dilakukan secara jarak jauh.

Ia juga mengingatkan Kemendikbud untuk menyiapkan kurikulum BDR dan tatap muka. Sebab kedua metode belajar tersebut tidak bisa disamakan kurikulumnya.

"Kita ntar dulu, jangan tergesa-gesa buka sekolah. Selesaikan dulu urusan COVID-nya. Kemudian atur manajemen pembelajaran dari rumah dengan baik, utamanya di Kemendikbud," tuturnya. "Bagaimana Kemendikbud mengatur ini BDR (belajar dari rumah) itu, nggak bisa sama kurikulumnya sama dengan tatap muka kan, itu yang harus dikejar."

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cilegon bersiap untuk memulai pembelajaran secara tatap muka. Selain itu, Sebanyak 6 SMP Negeri di Lebak akan memulai kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka mulai 18 Agustus. Keenam SMP tersebut dinilai berada di zona hijau.

Sementara itu di Pesisir Selatan, sekolah yang sudah dibuka kembali ditutup usai ditemukan satu kasus positif COVID-19. Wilayah yang sebelumnya zona hijau naik statusnya jadi zona kuning sehingga berdampak pada KBM tatap muka.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait