WHO Makin Pesimis: Mungkin Tak Bakal Ada 'Peluru Perak' Untuk Corona
Reuters/Denis Balibouse
Dunia

Peluru perak (silver bullet) merujuk pada senjata yang ampuh memusnahkan sesuatu dalam sekali percobaan. WHO pun meyakini tak ada peluru perak untuk COVID-19 walau vaksin sedang dalam pengembangan.

WowKeren - Wabah virus Corona mungkin sudah berjalan hampir setahun, namun belum ada solusi mumpuni yang bisa diberikan untuk mengakhirinya. Bahkan tampaknya krisis yang dihadapi makin mengerikan, hingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menduga tak ada "peluru perak" alias senjata pemusnah untuk wabah COVID-19 ini.

"Tidak ada peluru perak (untuk COVID-19) saat ini dan mungkin tidak akan pernah ada," ujar Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam konferensi pers virtual di Kantor Pusat Jenewa, Swiss, Senin (3/8) waktu setempat. Dengan demikian, walaupun vaksin ditemukan, virus Corona ini akan terus "berkeliaran" di sekitar kehidupan manusia hingga waktu yang tidak bisa ditentukan.

Vaksin ini sendiri, imbuh Tedros, akan menjadi bekal demi mencegah infeksi di masa depan. Namun saat ini kunci mengalahkan virus Corona hanya terletak pada upaya dasar yang sudah digencarkan di berbagai belahan dunia.

"Untuk saat ini, pencegahan wabah dilakukan dengan dasar-dasar kesehatan masyarakat dan pengendalian penyakit," terang Tedros, dilansir pada Selasa (4/8). Beberapa cara sederhana yang bisa diterapkan seperti menjaga jarak, menggunakan masker, serta memastikan kebersihan diri, di samping pengetesan dan pelacakan kontak harus tetap dilakukan.


Tedros pun menyadari masih banyak negara yang berjibaku dengan kenaikan besar-besaran kasus positif COVID-19 setiap harinya. Namun Tedros juga bercermin pada situasi serupa yang dihadapi sejumlah negara lain yang pada akhirnya bisa "menang" meski tidak sepenuhnya, Korea Selatan misalnya.

"Ketika para pemimpin mengambil langkah dan bekerja dengan intensif bersama penduduk negaranya, penyakit ini dapat dikendalikan," tegas Tedros. Sementara itu, hingga Selasa hari ini total ada 18 juta lebih orang dinyatakan positif COVID-19 dengan hampir 700 ribu dikonfirmasi meninggal dunia karenanya.

Sebelumnya, WHO sendiri sudah mengungkapkan dugaan bahwa wabah COVID-19 akan berlangsung lama. "WHO terus menilai tingkat risiko global COVID-19 menjadi sangat tinggi," ujar Tedros dalam rapat komite darurat yang digelar pada Jumat (31/7) waktu setempat.

Pada kesempatan itu, WHO juga turut memperingatkan risiko negara-negara mengalami kelelahan dalam menangani pandemi. Terlebih, pandemi telah menciptakan tekanan sosial-ekonomi di negara-negara.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait