Satgas Penanganan COVID-19 mengungkap kelompok masyarakat yang 'bertanggung jawab' dalam pesatnya penularan virus Corona di Indonesia, yakni golongan usia produktif 20-30 tahun. Ini penjelasannya.
- Elvariza Opita
- Selasa, 04 Agustus 2020 - 10:34 WIB
WowKeren - Baru-baru ini Satuan Tugas Penanganan COVID-19 membeberkan golongan masyarakat Indonesia yang paling berisiko menularkan virus. Dan ternyata golongan usia muda 20-30 tahun, atau acap dikenal juga sebagai golongan usia produktif, merupakan sumber penularan utama.
Disampaikan lebih lanjut, golongan usia muda ini banyak menularkan karena mayoritas masuk kelompok orang tanpa gejala (OTG) padahal bertindak sebagai carrier alias pembawa virus. Dan kelompok lanjut usia alias 60 tahun ke atas lah yang paling rentan terinfeksi.
"Jadi memang lagi-lagi, usia produktif ini yang memang bisa menularkan dan paling banyak tinggi menularkan. Walaupun tadi ketika mereka tertular, bisa jadi mereka sembuh, tidak bergejala," kata anggota Tim Pakar Satgas COVID-19, Dewi Nur Aisyah, di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (3/8).
"Ini yang harus kita hati-hati, kadang kita suka lupa, saya kan sehat-sehat aja," imbuh Dewi, dilansir dari CNN Indonesia, Selasa (4/8). "Tapi kita bisa mengundang bencana untuk orang lain. Untuk orang-orang yang kita sayang atau untuk keluarga kita."
Pada kesempatan yang sama, Dewi mengungkap beberapa kelompok yang sangat rentan terinfeksi virus Corona. Yang pertama adalah kelompok lansia di atas 60 tahun dengan tingkat kematian sampai 16 persen, atau sebanyak 16 dari 100 lansia terinfeksi COVID-19 berpotensi meninggal dunia.
Kemudian yang kedua adalah kelompok dengan daya tahan tubuh rendah, misal pengidap HIV/AIDS dan autoimun. Lalu kelompok dengan penyakit penyerta (komorbid) seperti penyakit ginjal, jantung, hipertensi, dan sebagainya.
Selanjutnya kelompok obesitas atau berat badan berlebih, serta yang terakhir ibu hamil. Namun ada satu kelompok usia lagi yang berpotensi jadi "kuda hitam" dari segi kerentanan tertular COVID-19, yakni mereka yang berada pada rentang usia 46-59 tahun.
"Kita memang harus hati-hati terhadap kelompok rentan ini. Kita jalan-jalan, ke mana-mana, tapi ketika kita pulang ketemu ayah ibu kita, kakek nenek kita, yang kondisinya tidak sesehat kita yang muda," pungkas Dewi.
(wk/elva)
