Trump Sebut Ledakan Besar di Beirut Lebanon Gegara Serangan Bom, Kemenhan AS Beri Bantahan
Dunia

Pejabat Kementerian Pertahanan AS membantah pernyataan sang presiden soal ledakan besar di Beirut, Lebanon yang diduga bentuk serangan bom. Ledakan ini sendiri menewaskan 78 orang.

WowKeren - Ledakan dahsyat yang terjadi di dekat Pelabuhan Beirut, Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8) malam waktu setempat masih menjadi bahasan panas masyarakat internasional. Ledakan itu sendiri dilaporkan menewaskan lebih dari 70 orang dan melukai ribuan lainnya.

Presiden Donald Trump pun ikut memberikan tanggapannya perihal ledakan ini. Disampaikan dalam briefing rutin virus Corona pada Selasa sore waktu setempat, Trump menduga kuat eksplosif yang masif itu merupakan serangan bom. Trump sendiri mengaku sudah berdiskusi dengan sejumlah petinggi militer Amerika Serikat terkait kesimpulannya ini.

"Saya sudah menemui sejumlah jenderal (militer AS) dan mereka yakin bahwa ini bukan ledakan biasa dari kelalaian penyimpanan bahan peledak," kata Trump, dilansir dari Yahoo News, Rabu (5/8). "Masih diperlukan penyelidikan lebih lanjut, tetapi mereka menduga ini merupakan bentuk serangan, sepertinya serangan bom."

Trump pun menyampaikan bela sungkawanya atas insiden mahadahsyat itu. "Doa dan duka cita kami sampaikan untuk semua korban dan keluarga yang ditinggalkan," tutur Trump.


Konglomerat properti itu pun memastikan AS siap terjun membantu Lebanon mengatasi krisis yang ada. "Kami punya hubungan yang baik dengan Lebanon dan tentu saja siap membantu. Apalagi karena ini terlihat seperti serangan yang mengerikan," pungkas Trump.

Kendati demikian pernyataan Trump ini belakangan menuai bantahan dari pejabat Kementerian Pertahanan. Pejabat yang enggan disebutkan namanya demi keamanan itu mengaku tidak tahu dengan siapa Trump berdiskusi hingga bisa mengambil kesimpulan seperti itu, demikian dilaporkan CNN.

Lagipula, imbuh sang pejabat, tak ada tanda-tanda dari militer AS yang ditempatkan di daerah setempat untuk melindungi diri apabila benar ledakan disebabkan oleh serangan bom. Bila benar karena serangan, semestinya ledakan ini sudah terdeteksi oleh intelijen pangkalan militer AS, setidaknya untuk melindungi diri sendiri.

Di sisi lain penyelidikan soal penyebab ledakan masih terus dilakukan. Otoritas Lebanon meyakini ledakan diperparah karena mengenai gudang yang menyimpan lebih dari 2 ribu ton amonium nitrat selama enam tahun tanpa pengamanan dan bersumpah akan mencari oknum yang mesti bertanggung jawab atas peristiwa mengerikan ini.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait