Terungkap, Sebelum Menindih George Floyd Polisi Sempat Todongkan Pistol
Dunia

Media Inggris Daily Mail menunjukkan rekaman video dari para polisi yang menunjukkan jika George Floyd sempat ditodong pistol dan dipukuli di mobil saat ditangkap. Peristiwa ini terjadi sebelum Floyd ditindih hingga meninggal.

WowKeren - Kasus pembunuhan seorang pria kulit hitam George Floyd oleh mantan anggota Kepolisian Minneapolis, Amerika Serikat, sempat menjadi topik panas sepanjang bulan Mei hingga Juni 2020. Kematian Floyd juga memunculkan gerakan "Black Lives Matter".

Baru-baru ini, cuplikan rekaman video kamera tubuh polisi yang diperoleh oleh media Daily Mail menunjukkan George Floyd sempat ditodong pistol dan tampak dipukuli di mobil saat ditangkap. Rekaman tersebut kemudian dirilis pada Senin (3/8) kemarin.

Dalam rekaman tersebut menunjukkan seorang polisi mengarahkan pistol ke kepala George dan tampak seperti memukulinya di belakang kursi mobil patroli saat menolak masuk. Rekaman secara rinci menunjukkan bagaimana George Floyd memohon untuk tidak ditembak sebelum dia meninggal di bawah lutut polisi pada 25 Mei.

Floyd menolak ketika polisi berusaha memaksanya masuk ke bagian belakang mobil, mengatakan kepada mereka bahwa dia menderita klaustrofobia. Transkrip dari video dirilis pada pertengahan Juli tetapi seorang hakim di Minneapolis telah memutuskan bahwa video hanya dapat dilihat di gedung pengadilan, yang berarti hanya sedikit orang yang memiliki kesempatan untuk menonton cuplikan.

Rekaman itu mencakup lebih dari 18 menit dari kamera tubuh polisi bernama Alex Kueng dan 10 menit dari polisi Thomas Lane. Mereka adalah dua polisi pertama yang tiba di tempat kejadian setelah menerima laporan bahwa Floyd membelanjakan USD 20 (sekitar Rp 300 ribu) palsu untuk membeli rokok di Cup Foods, sebuah toko di bagian Powderhorn Park dari Minneapolis.

Terlihat jelas pada video bahwa Floyd tidak berusaha melarikan diri karena dia punya banyak waktu untuk meninggalkan tempat kejadian sebelum polisi tiba. Tetapi sebaliknya dia memutuskan untuk duduk di mobilnya dengan dua teman, memberi kesempatan polisi untuk mendekat.

Video dimulai dengan Lane (37) dan Kueng (26) yang keduanya merupakan polisi baru dan baru seminggu berdinas sebagai petugas kepolisian Minneapolis. Ketika keduanyaa memasuki Cup Foods, seorang anggota staf bergegas mendekati mereka sambil melambaikan uang kertas. "Itu uang palsu dari pria itu," katanya pada polisi menunjuk mobil Floyd di luar.

Lane dan Kueng kemudian mendekati SUV Mercedes biru Floyd di seberang jalan. Lane pergi ke sisi pengemudi di mana Floyd duduk di belakang kemudi dan Kueng mendekati sisi penumpang, di mana mantan Floyd, Shawanda Hill di kursi belakang dan seorang teman, Hall Maurice, ada di depan.

Lane terlihat mengetuk jendela mobil dengan senternya, tetapi Floyd tidak segera membuka pintu. Begitu pintu terbuka, Lane segera mengeluarkan pistolnya dan mengarahkannya langsung ke kepala Floyd.

Floyd memohon petugas yang mengarahkan pistol untuk tidak menembaknya. Polisi itu kemudian memerintahkan Floyd keluar dari mobil. "Tangan di atas kepala Anda. Keluarlah dari kendaraan dan menjauhlah dari saya," katanya.


"Oke. Pak Petugas, tolong jangan tembak saya. Tolong kawan," kata Floyd. "Saya tidak akan menembak Anda," ancam Lane. "Tolong jangan tembak saya. Saya baru saja kehilangan ibu saya, kawan," balas Floyd.

Pada saat itu, Floyd terlihat terisak ketika Kueng dan Lane menariknya keluar dari mobil dan memborgolnya. Kedua petugas kemudian membawa Floyd ke mobil patroli tetapi Floyd menolak untuk masuk dan mengatakan dia menderita klaustrofobia.

Floyd jatuh dan Kueng menyuruhnya berdiri. "Tolong, bung. Tolong, jangan tinggalkan saya sendirian. Saya klaustrofobik."

"Anda tetap harus masuk mobil," perintah Lane. "Saya akan mati di sini," protes Floyd. "Saya akan mati, bung. Saya baru saja terkena COVID. Saya tidak ingin kembali ke sana."

Lane menurunkan jendela mobil untuk mengurangi fobianya, tetapi Floyd masih menolak. Saat masih di dalam mobil, Floyd mengatakan dirinya tidak bisa bernapas dan tidak lama kemudian polisi lain, Derek Chauvin dan Thao, tiba di tempat kejadian.

Para petugas akhirnya memasukkannya ke dalam mobil patroli dan menutup pintu belakang, tetapi Floyd keluar dari pintu samping penumpang dan terjatuh. Dalam beberapa detik dia berbaring di trotoar dengan lehernya ditindih lutut Chauvin dibantu Lane dan Kueng.

Floyd bilang dia tidak bisa bernapas lagi dan memanggil ibunya, tetapi suaranya perlahan-lahan semakin lemah. "Beri tahu anak-anakku aku menyayangi mereka. Saya akan mati," katanya.

Kueng terlihat dengan acuh tak acuh mengambil kerikil dari ban mobil patroli dengan tangan kanannya saat ia menahan kaki Floyd dengan tangan kirinya. Ketika Floyd terus meratap bahwa ia tidak bisa bernapas, Kueng terdengar memberitahunya, "Anda baik-baik saja."

Namun, Floyd menjawab jika dirinya akan mati dengan cara ditindih seperti itu. Floyd juga terus meminta agar polisi tersebut menghentikan aksinya tersebut namun tak digubris dan semakin marah.

Ketika Floyd berhenti bergerak, Chauvin tetap menahan lututnya di leher Floyd, meski banyak pejalan kaki memprotes aksi Chauvin. Tetapi para petugas lainnya tidak berbuat banyak untuk menghentikan Chauvin.

Kemudian saat ambulans tiba, George Floyd sudah meninggal. Keempat petugas yang terlibat telah dipecat. Derek Chauvin didakwa melakukan pembunuhan tingkat dua. Sedangkan 3 petugas lainnya yang terlibat dalam kematian Floyd: Kueng, Lane dan Tou Thao, juga didakwa membantu dan bersekongkol dengan pembunuhan tingkat dua.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait