Gara-Gara Corona, Filipina Terjerat Resesi Untuk Pertama Kalinya Dalam 3 Dekade
Pxhere
Dunia

Otoritas Statistik Filipina melaporkan penyusutan ekonomi sebesar 16,5 persen di kuartal II 2020. Kondisi ini mengakibatkan resesi pertama di Filipina sejak tahun 1991.

WowKeren - Pandemi corona (COVID-19) membuat sejumlah negara seperti Singapura, Korea Selatan, hingga Amerika Serikat jatuh ke jurang resesi. Yang terbaru, Filipina dinyatakan ikut terkena resesi usai negara tersebut mengalami penyusutan ekonomi sebesar 16,5 persen di kuartal II 2020.

Kondisi ini mengakibatkan resesi pertama di Filipina sejak tahun 1991, dan menjadi kontraksi kuartalan terburuk negara tersebut. Adapun kondisi tersebut disebabkan oleh kebijakan lockdown yang diterapkan oleh pemerintah Filipina demi mengantisipasi penyebaran COVID-19.

Pihak otoritas menyebut bahwa lockdown terlama di dunia itu telah menghancurkan ekonomi. Prospek ekonomi di Filipina juga disebut semakin suram seiring dengan meningkatnya jumlah pasien positif COVID-19 yang kini sudah menembus angka 115 ribu orang.


"Harga ekonomi yang harus dibayar untuk mencoba menahan virus (COVID-19) melukai neraca rumah tangga dan perusahaan, ini akan sangat membebani permintaan selama beberapa bulan mendatang," tutur analis Capital Economics, Alex Holmes, dilansir Bloomberg pada Kamis (6/8). "Kegagalan untuk menahan virus, terus membatasi pergerakan dan dukungan kebijakan yang tidak memadai menandakan bahwa Filipina kemungkinan akan mengalami salah satu pemulihan paling lambat di kawasan itu."

Sebagai informasi, Presiden Filipina Rodrigo Duterte memberlakukan karantina ketat yang menutup sebagian besar bisnis dan menangguhkan transportasi umum dari bulan Maret hingga Mei 2020. Selain itu, lonjakan infeksi COVID-19 juga mendorong pemerintah untuk kembali menerapkan lockdown di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya.

Selain itu, kondisi ekonomi Filipina juga diperburuk oleh penurunan pengiriman uang dari tenaga kerja Filipina yang bekerja di luar negeri. Biasanya, para tenaga kerja di luar negeri mengirim uang untuk keluarga mereka setiap bulan dan dapat digunakan untuk mendorong konsumsi masyarakat Filipina.

Namun berdasarkan data Bank Sentral Filipina, pengiriman uang tenaga kerja tersebut menurun 6,4 persen dalam lima bulan pertama di tahun 2020. Penurunan tersebut diakibatkan oleh ribuan pelaut, pembersih dan pekerja konstruksi kehilangan pekerjaan mereka di luar negeri dan kembali ke Filipina.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait