Doni Monardo Ungkap Warga Indonesia yang Patuhi Protokol Kesehatan Kurang Dari 50 Persen
Nasional

Menurut Doni, 90 persen masyarakat sebenarnya sudah menyadari pentingnya penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi corona, namun angka kepatuhannya baru 50 persen

WowKeren - Angka kepatuhan terhadap protokol kesehatan demi mencegah penularan virus corona (COVID-19) di Indonesia rupanya masih di bawah 50 persen. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID- 19 Doni Monardo kala berkunjung ke Jawa Barat.

Adapun kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jabar terkait dengan sosialisasi masyarakat agar patuh menerapkan protokol kesehatan, terutama penggunaan masker. Menurut Doni, 90 persen masyarakat sudah menyadari pentingnya penerapan protokol kesehatan di tengah pandemi corona, namun angka kepatuhannya baru 50 persen.

Pernyataan Doni tersebut didasarkan pada survei yang telah dilakukan sejumlah lembaga. "Angka kepatuhan masih berada di bawah 50 persen berdasarkan survei dari sejumlah lembaga," tutur Doni di Gedung Pakuan Bandung pada Kamis (6/8).

Lebih lanjut, Doni mengingatkan pentingnya saling mengingatkan satu sama lain untuk meningkatkan angka kepatuhan tersebut. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut menilai satu orang warga Indonesia minimal dapat mempengaruhi dua kerabat dekatnya untuk menerapkan protokol kesehatan.


"Kalau perlu setiap orang harus bisa mempengaruhi dua orang terdekat di sekitarnya, keluarganya, tetangganya, teman dekatnya, orang sekitar perkantoran dan komunitas lainnya," ujar Doni. "Kalau setiap orang, setiap hari mampu mempengaruhi dua orang saja, maka kita akan bisa meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan khususnya menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan juga sering cuci tangan menggunakan sabun."

Apabila masyarakat sudah disiplin mengenakan masker, tutur Doni, maka aktivitas mereka ke depannya sudah dapat berjalan dengan baik. Doni pun mengingatkan bahwa Jabar merupakan provinsi dengan jumlah penduduk tertinggi, bukan hanya di Indonesia melainkan juga di dunia.

"Namun sejauh ini Bapak Gubernur bisa mengendalikan dengan baik. Saya berharap kondisi ini masih bisa dipertahankan, agar daerah yang risikonya sedang, kemudian yang tinggi tapi masih banyak yang risiko rendah," terang Doni. "Oleh karenanya gerakan mengenakan masker harus menjadi bagian yang tidak boleh dilepaskan."

Setelah menggelar rapat koordinasi di Gedung Pakuan, Doni dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil menuju Stasiun Bandung untuk membagikan masker kepada para penumpang kereta api. Adapun Doni dan Ridwan didampingi oleh Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi dan Perwakilan dari Kodam III/Siliwangi.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait