LIPI Uji Coba Obat Herbal ke Pasien Corona di Wisma Atlet
Health

Sebanyak 90 pasien COVID-19 yang dirawat di Wisma Atlet sudah direkrut tim untuk menjadi subjek penelitian. 72 orang di antaranya bahkan telah selesai melakukan uji klinis kandidat imunomodulator tersebut.

WowKeren - Indonesia kini tengah meneliti kandidat obat imunomodulator suplemen herbal untuk virus corona (COVID-19). Penelitian produk herbal tersebut dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) besama para ahli dari Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, dan tim dokter Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran.

Sebagai informasi, imunomodulator adalah obat yang digunakan untuk memperbaiki atau meningkatkan sistem imunitas tubuh. Adapun penelitian produk herbal ini disebut telah memasuki tahap uji klinis.

Sebanyak 90 pasien COVID-19 yang dirawat di Wisma Atlet sudah direkrut tim untuk menjadi subjek penelitian. 72 orang di antaranya bahkan telah selesai melakukan uji klinis kandidat imunomodulator yang berasal dari tanaman herbal asli Indonesia itu.

Penelitian ini menguji dua produk herbal, yaitu amur cordyceps militaris dan kombinasi herbal yang terdiri dari rimpang jahe, meniran, sambiloto dan daun sembung. Adapun kombinasi herbal ini telah memiliki prototype dan data awal, serta telah memiliki izin edar dari BPOM.


Koordinator Kegiatan Uji Klinis Kandidat Immunomodulator dari Herbal untuk Penanganan COVID-19, Masteria Yunolvisa Putra, menjelaskan bahwa metode uji klinis ini dilakukan secara acak terkontrol tersamar ganda dengan plasebo. Hal ini dilakukan untuk menjaga terjadinya bias pada penelitian.

"Terdapat dua produk uji dan satu plasebo yang diberikan secara acak dan merata kepada 90 subyek uji, sehingga terdapat 30 subyek uji untuk masing-masing kelompok," tulis LIPI dilansir akun Instagram resminya pada Jumat (7/8). "Karena digunakan sistem blinding yang tersamar ganda, baik subyek maupun peneliti tidak mengetahui yang diberikan kepada subyek tersebut adalah salah satu dari produk uji yang diujikan atau plasebo.⁣⁣"

Setelah keseluruhan uji klinis obat selesai dilakukan, maka sistem blinding tersebut akan dibuka. Rencananya, tim peneliti akan membuka sistem blinding tersebut pada 16 Agustus 2020 mendatang untuk mengetahui data pasien yang sudah mendapatkan kontrol. ⁣⁣

"Seluruh tim peneliti memohon dukungan dari seluruh masyarakat agar uji klinis ini mendapatkan hasil yang menggembirakan," pungkas LIPI. "Sehingga dapat memberikan sumbangsih signifikan untuk penanggulangan pandemi."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait