Presiden Lebanon Soal Ledakan Dahsyat Beirut: Ada Kemungkinan Serangan Rudal
Dunia

Presiden Lebanon Michael Aoun baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang cukup mengejutkan dengan menyebutkan kemungkinan adanya serangan rudal yang mengakibatkan ledakan dahsyat tersebut.

WowKeren - Ledakan besar yang terjadi di Beirut, Lebanon, pada Selasa (4/8) lalu hingga saat ini masih menjadi sorotan dunia. Presiden Lebanon Michael Aoun baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang cukup mengejutkan dengan menyebutkan kemungkinan adanya serangan rudal yang mengakibatkan ledakan dahsyat tersebut.

Padahal sebelumnya Aoun menyebut ledakan itu diduga disebabkan oleh faktor kelalaian pejabat yang mengakibatkan ribuan ton amonium nitrat disimpan selama enam tahun di gudang pelabuhan. "Ada dua kemungkinan skenario atas apa yang terjadi: kelalaian atau intervensi asing melalui rudal atau bom," ujar Aoun dilansir AFP, Sabtu (8/8).

Kendati demikian, ia menolak untuk dilakukan penyelidikan internasional demi memastikan penyebab kejadian tersebut. Menurutnya, campur tangan pihak asing dapat mengaburkan kebenaran.

Ia pun mengakui perlunya perubahan sistem terkait penyimpanan amonium nitrat selama bertahun-tahun di pelabuhan. "Kami menghadapi perubahan dan mempertimbangkan kembali sistem yang dibangun berdasarkan konsensus setelah dianggap kaku dan tidak mampu mengeksekusi keputusan dengan cepat," katanya.

Adapun pemantik ledakan dari amonium nitrat yang tersimpan masih belum jelas. Sejumlah petugas menyatakan ada pekerjaan perbaian gudang baru-baru ini. Sementara, pihak lain menduga ada kembang api yang disimpan di tempat yang sama atau dekat lokasi penyimpanan bahan kimia berdaya ledak itu.


Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga mengklaim kemungkinan ledakan besar di Beirut itu terjadi karena serangan bom dari negara lain. "Saya bertemu dengan sejumlah jenderal dan mereka mengatakan merasa ledakan itu bukan akibat proses kecelakaan kerja. Mereka melihatnya sebagai sebuah serangan. Seperti bom atau lainnya," kata Trump dalam jumpa pers di Washington D.C. dilansir Associated Press, Rabu (5/8) lalu.

Kemungkinan tersebut juga diperkuat dengan beredarnya sebuah video di media sosial yang memperlihatkan serangan rudal sebagai penyebab ledakan besar di Beirut. Video itu sendiri telah dibagikan di berbagai media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook, YouTube, serta aplikasi pesan seperti Whatsapp dan Telegram. Isi pesan terkait video tersebut menyebut bahwa rudal itu dikirim dari Israel.

Namun, menurut Fact Check kantor berita Reuters video tersebut merupakan hasil rekayasa. Sementara itu, pihak Israel maupun Hizbullah telah membantah semua tudingan tersebut.

"Tidak benar soal rumor bahwa (ledakan berasal) dari serangan Israel ke Hizbullah," ujar seorang sumber dari Hizbullah. Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi juga meyakini jika penyebab ledakan tersebut dikarenakan kecelakaan penyimpanan sejumlah besar bahan peledak.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru