Banyak Pekerja Asing dan Sopir 'Menghilang' Usai Terjadi Ledakan Beirut
Dunia

Gubernur Kota Beirut menyebutkan kemungkinan sejumlah pekerja asing dan sopir yang hilang saat ledakan Beirut terjadi meninggal dunia. Pasalnya, ia juga mengaku kesulitan untuk mengidentifikasi para korban peristiwa nahas itu

WowKeren - Sejumlah pekerja asing dan sopir dinyatakan hilang dan diperkirakan tewas dalam ledakan hebat di pelabuhan Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8) lalu. Gubernur Kota Beirut pun mengaku mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi para korban.

"Banyak orang hilang yang tidak dapat kami identifikasi. Mereka adalah para sopir dan pekerja asing," kata Gubernur Marwan Abboud dilansir Al Jadeed, Senin (10/8). "Tidak ada yang mengidentifikasi mereka --ini tugas berat yang membutuhkan waktu."

Pemerintah Suriah mengatakan sekitar 45 dari sedikitnya 158 orang yang sudah dipastikan tewas dalam ledakan itu adalah warga negara Suriah. Warga Suriah merupakan kalangan terbesar di antara para warga negara asing yang berada di Lebanon. Mereka bekerja di sektor konstruksi, pertanian, dan transportasi.

Pasca terjadinya ledakan besar tersebut, aksi demonstrasi berujung rusuh pun pecah di Lebanon. Polisi setempat pun menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang melemparkan batu dan memblokir jalan dekat gedung parlemen di Beirut pada Minggu (9/8).


Sementara itu, dua menteri Lebanon telah menyatakan mundur. Keduanya mengundurkan diri dengan alasan bahwa pemerintah tidak melakukan reformasi.

Menteri Lingkungan Damianos Kattar mundur dari jabatannya pada Minggu. Pemerintah kehilangan banyak kesempatan untuk melakukan reformasi, kata Kattar dalam pernyataan. Kepergian Kattar mengikuti langkah Menteri Informasi Manal Abdel Samad, yang pada Minggu menyatakan mengundurkan diri pascaledakan.

Seperti yang diketahui, pada Sabtu (8/8) lalu, terjadi aksi demonstrasi yang berujung ricuh di beberapa lokasi di pusat kota Beirut. Bahkan jumlah pengunjuk rasa merupakan yang terbesar sejak Oktober ketika ribuan orang turun ke jalan untuk menuntut korupsi diakhiri, juga tata kelola pemerintahan yang buruk.

Sekitar 10.000 orang pada Sabtu berkumpul di Lapangan Syuhada, yang berubah menjadi tempat bentrokan antara polisi dan para demonstran, yang berusaha mendobrak pagar pembatas di sepanjang jalan menuju gedung parlemen. Beberapa demonstran menyerbu kantor-kantor kementerian serta gedung Asosiasi Bank Lebanon.

Akibatnya, seorang polisi tewas dan Palang Merah menyebutkan lebih dari 170 orang cedera dalam bentrokan itu.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait