Presiden Israel Ingin Mundur dari Jabatan untuk Jadi Perdana Menteri, Siap Bersaing dengan Netanyahu
Dunia

Presiden Reuven Rivlin berniat mundur dan maju sebagai kandidat Perdana Menteri. Rivlin dilaporkan akan menjadi kandidat terkuat dari Partai Likud, yang saat ini mendukung Netanyahu.

WowKeren - Presiden Israel, Reuven Rivlin, dilaporkan hendak mengundurkan diri dan ingin bersaing memperebutkan kursi Perdana Menteri dengan petahana Benjamin Netanyahu.

Dilansir dari CNN pada Selasa (11/8), seorang sumber menyatakan Rivlin memang berniat mundur dan maju sebagai kandidat Perdana Menteri. Rivlin dilaporkan akan menjadi kandidat terkuat dari Partai Likud, yang saat ini mendukung Netanyahu.

Rivlin dilaporkan menjadi politikus Israel yang diterima oleh faksi politik sayap kanan dan kiri. Rivlin sendiri menyatakan akan tetap menjalankan tugas sampai masa jabatannya berakhir.

Kendati demikian, seorang sumber menyatakan Rivlin tidak bakal menyelesaikan masa jabatannya. Sumber itu mengatakan, Rivlin belum bersedia menugaskan Netanyahu untuk membentuk pemerintahan, dan tidak akan mendukung karena Netanyahu dibelit kasus korupsi.

Jika kondisi itu terjadi, Rivlin dipastikan akan mundur dan bersaing memperebutkan kursi Perdana Menteri. Apabila hal itu terjadi, maka yang akan menjadi lawannya adalah Menteri Pertahanan Benny Gantz.

Gantz dan Netanyahu dilaporkan sudah meneken kesepakatan bahwa mereka akan berbagi masa jabatan Perdana Menteri. Hal itu diduga taktik Netanyahu untuk tetap berada di lingkar kekuasaan dan menghambat proses hukum yang saat ini sedang dijalani.


Netanyahu dituduh telah berusaha secara ilegal memberi bantuan dengan imbalan liputan media yang positif untuk dirinya sendiri di surat kabar terlaris Israel, Yediot Aharonot. Ia juga dituduh menerima cerutu, sampanye, dan perhiasan senilai 700 ribu shekel atau senilai hampir Rp3 miliar dari sejumlah orang sebagai imbalan atas bantuan.

Dari sekian tuduhan yang dialamatkan ke Netanyahu, yang dinilai paling serius adalah dugaan terkait tawaran ke konglomerat media, Shaul Elovitch, mengenai bantuan untuk mengubah peraturan. Perubahan ini bernilai jutaan dolar pada raksasa telekomunikasi Bezeq sebagai imbalan atas laporan yang menguntungkan di situs berita Walla!.

Dakwaan Netanyahu sudah dibacakan di depan pengadilan. Namun, Netanyahu menyatakan tidak bersalah dan membantah seluruh dakwaan korupsi itu.

Kasus yang membelit Netanyahu ini juga menimbulkan gelombang protes besar-besaran di Israel yang menuntut sang Perdana Menteri untuk lengser. Para demonstran disebutkan telah melakukan aksi protes selama berminggu-minggu di Balfour Street dan Tel Aviv.

Polisi Israel dikabarkan meminta kepada Pengadilan Tinggi untuk menolak petisi yang menentang demonstrasi oleh puluhan penduduk di Yerusalem, Rehavia, dan Talbieh. Memihak para demonstran, polisi mengatakan kepada pengadilan bahwa setiap upaya untuk membatasi aksi unjuk rasa akan mengganggu kebebasan untuk berbicara.

Polisi mengatakan mereka tidak akan membatasi jumlah peserta atau memindahkan protes ke tempat lain. Pasukan juga menolak seruan untuk membatasi aksi unjuk rasa karena kekhawatiran kesehatan di tengah pandemi virus corona.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait